Deretan emiten yang dikoleksi Lo Kheng Hong hingga kuartal tiga 2023 mampu menorehkan kinerja yang cukup gemilang. Mayoritas tercatat mengalami kenaikan laba bersih dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kenaikan itu berdampak ke harga sahamnya. Dari awal tahun hingga sesi satu perdagangan Selasa (21/11) setidaknya ada tiga emiten milik investor kawakan tersebut yang harga sahamnya sudah naik di atas 50%. Yakni PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP).  

Pada periode year to date (ytd) tersebut, saham CFIN terbang 59,87% atau 486 poin ke posisi Rp 486. Lalu GJTL melesat 54,87% atau 310 poin ke level Rp 875 per saham. Kemudian NISP yang baru saja mengakuisisi 99% saham PT Bank Commonwealth sahamnya naik 51,35% atau 380 poin ke Rp 1.120 per saham selama 11 bulan ini. Clipan Finance Indonesia membukukan laba bersih periode berjalan Rp 717,48 miliar pada sembilan bulan 2023. Torehan laba tersebut melonjak 845,54% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 75,88 miliar.  

Menelisik laporan keuangannya, pendapatan usaha mencapai Rp 1,82 triliun. Perolehan pendapatan Clipan Finance Indonesia naik 66,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 1,09 triliun. 

Sementara laba bersih Gajah Tunggal hingga September 2023 tercatat mencapai Rp 699,27 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp 169,33 miliar. Laba tersebut mengalami kenaikan hingga 513%. Namun demikian, penjualan tercatat Rp 12,57 triliun, turun 1,4% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,75 triliun. 

Lalu NISP, salah satu bank yang menjadi koleksi saham Lo Kheng Hong, mencatatkan laba Rp 3,05 triliun. Laba NISP tumbuh 20% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,55 triliun. Adapun pendapatan bunga bersih 17% secara tahunan. Perseroan meraup pendapatan bunga Rp 7,38 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.

Namun sayangnya ada satu saham Lo Kheng Hong yang nampaknya harus masuk di jajaran top loser secara ytd. Saham itu adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) usai merosot 34,09% atau 600 poin menjadi Rp 1.160 per lembar.

PGAS memang mencatatkan kinerja yang kurang bagus pada periode Januari hingga September 2023. PGAS mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$ 198,5 juta atau setara Rp 3,15 triliun di triwulan tiga 2023. Laba tersebut turun 36% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 310,52 juta atau Rp 4,93 triliun. 

Daftar harga saham terkini emiten koleksi Lo Kheng Hong secara year to date sesi I : 

EmitenHarga SahamPersentase ytd
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)48659,87%
PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)87554,87%
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)112051,35%
PT Bank Cimb Niaga Tbk (BNGA)172045,76%
PT Intiland Development Tbk (DILD)18913,17%
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)7105,19%
PT ABM Investama Tbk (ABMM)33903,99%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)1150(33,91%)
PT Global Mediacom Tbk (BMTR)260(7,14%)

Sementara dari hasil rekapan, laba terbesar yang dicetak dari emiten jagoan Lo Kheng Hong dialami oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang meraih Rp 4,95 triliun per September 2023. Sedangkan jika dilihat dari persentase, yang paling tinggi cuannya adalah PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) sebanyak 845,54%.

Adapun harga saham BNGA selama ytd naik 45,76% atau 540 poin ke posisi Rp 1.720 per lembar. Lalu CFIN naik 59,87% atau 182 poin ke Rp 486 per lembar. 

Daftar peringkat laba emiten koleksi Lo Kheng Hong per September 2023 : 

No EmitenPertumbuhan Laba (Year on Year)
1. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)845,54%
2. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) 513%
3.PT Intiland Development Tbk (DILD)209%
4. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)27,24%
5. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)20%
6.PT ABM Investama Tbk (ABMM)8%
7.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)(36%)
8.PT Global Mediacom Tbk (BMTR)(42,1%)
9. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT)(97,14%)

Data diolah penulis. Sumber: Laporan kinerja perusahaan kuartal III 2023