BREN, Laba Kecil Tapi Gesit Salip Emiten dengan Cuan Jumbo

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Refleksi kaca seorang karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
21/11/2023, 15.10 WIB

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menempati posisi nomor dua emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, BREN telah menyalip emiten yang memiliki cuan jumbo yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

BREN Selasa (21/11) siang ini mencatat kapitalisasi pasar Rp 862,92 triliun. Adapun harga saham BREN pukul 14.05 WIB turun 5,15% mencapai Rp 6.450 per lembar. Sedangkan kapitalisasi pasar BBRI Rp 788,11 triliun dan BYAN sebesar Rp 646,67 triliun.

Kini market cap BREN mencoba untuk menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang ada di urutan pertama. BBCA tercatat sudah lama menempati pucuk market cap di BEI.

Padahal secara keuntungan, laba bersih emiten energi terbarukan milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu ini hanya US$ 84,4 juta atau Rp 1,30 triliun per September 2023. Laba BREN tumbuh 12,4% year on year dibandingkan Januari – September 2022 yang senilai US$ 75,15 juta atau Rp 1,16 triliun.

Laba itu terpaut jauh dengan emiten lainnya yang berada di jajaran lima besar market cap di BEI. Misalnya BCA pada kuartal tiga 2023 berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi mencapai Rp 36,4 triliun, melesat 25,8% secara tahunan.

BRI membukukan laba bersih Rp 44,21 triliun, naik 12,46%. Lalu Bank Mandiri meraup laba bersih sebesar Rp 39,1 triliun atau tumbuh 27,4%. Sedangkan Bayan Resources yang dimiliki orang terkaya Indonesia nomor dua Low Tuck Kwong belum merilis kinerja keuangan terbarunya.

Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Chang Kun Shin kepada Katadata.co.id, Selasa (21/11) menyampaikan, faktor yang mendorong pertumbuhan market cap BREN melesat, salah satunya karena faktor pemegang saham yakni Prajogo Pangestu. 

Shin menyebut, ketika saham-saham yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu IPO, tak dapat dipungkiri saham tersebut mencatatkan kenaikan signifikan. Misalnya PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang melantai di BEI pada 8 Maret 2023 telah mengalami kenaikan sebanyak 31 kali lipat dari IPO. Dana yang diraih perseroan dari aksi go public ini sebesar Rp 371,8 miliar. 

Tak hanya CUAN, Shin mengatakan BREN juga telah mencatat lonjakan sebanyak 768% dari harga IPO sejak BREN mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Oktober 2023.

Sebelumnya, BREN melepas 4,01 miliar saham ke publik atau setara 3% dari jumlah saham beredar. Dengan harga penawaran umum Rp 780 per unit, melalui aksi korporasi itu, perusahaan meraih dana segar Rp 3,13 triliun.

Berikut lima emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI per 20 November 2023 :

NoEmitenKodeMarket Cap(Triliun Rupiah)
1PT Bank Cental Asia TbkBBCA1.083
2PT Barito Renewables Energy TbkBREN910
3PT Bank Rakyat Indonesia TbkBBRI788
4PT Bayan Resources TbkBYAN648
5PT Bank Mandiri TbkBMRI543
Reporter: Nur Hana Putri Nabila