Indeks bursa Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan Selasa (21/11) karena reaksi dari para pelaku pasar terhadap notulen rapat terbaru Bank Sentral AS The Fed. Para pejabat dalam rapat tersebut tidak memberikan petunjuk atau sinyal terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Melansir CNBC pada Rabu (22/11), Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 62,75 poin atau 0,18% dan berakhir di level 35.088,29. Sementara Indeks S&P 500 terkoreksi 0,20% dan menutup perdagangan pada angka 4.538,19. Tak hanya itu, Nasdaq Composite jatuh 0,59% dan ditutup 14.199,98.
Sedangkan baik indeks pasar luas S&P 500 maupun Nasdaq yang banyak berisi perusahaan teknologi, mengakhiri tren kenaikan lima hari berturut-turut.
Selain itu The Fed mengindikasikan bahwa kebijakan harus tetap ketat di tengah kekhawatiran bahwa inflasi dapat meningkat. Sebelumnya para pembuat kebijakan memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di kisaran 5,25% hingga 5,5% pada akhir pertemuan 31 Oktober hingga 1 November.
"Dalam pembahasan mengenai prospek kebijakan, peserta rapat terus menganggap penting untuk menjaga sikap kebijakan moneter yang cukup ketat guna menstabilkan inflasi kembali ke target 2% dari waktu ke waktu,” demikian isi notulen tersebut.
Kontrak berjangka Fed Funds secara bulat menunjukkan prediksi bahwa Federal Open Market Committee (FOMC) akan mempertahankan tingkat suku bunga pada pertemuan Desember yang akan datang. Prediksi ini juga menunjukkan kemungkinan adanya penurunan suku bunga yang diantisipasi mulai bulan Mei 2024.
Manajer portofolio senior di Exencial Wealth Advisors, Jon Burkett-St. Laurent menyebut ada kemungkinan bahwa pasar berada di tengah pergeseran rezim generasi. Meskipun jarang terjadi, tetapi dampaknya sangat signifikan dan kemungkinan tak akan kembali ke suku bunga nol. Artinya, kata Laurent, suku bunga akan mencapai 20% dalam garis lurus.
"Tetapi mungkin berarti bahwa suku bunga akan naik dan turun dalam kisaran yang lebih tinggi dibandingkan selama sebagian besar dekade terakhir,” kata Laurent.
Tak hanya itu karena suku bunga tetap dianggap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, National Association of Realtors menyatakan data perumahan pada bulan lalu merupakan bulan yang sulit bagi para calon pembeli rumah.
Hal itu karena penjualan rumah yang sudah ada di bulan Oktober mencapai 3,79 juta unit, dibandingkan dengan estimasi 3,9 juta unit. Oleh sebab itu, hal ini menandai laju penjualan paling lambat sejak Agustus 2010 dan turun 14,6% dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain raksasa e-commerce Amazon merosot 1,5% setelah beredar kabar bahwa mantan CEO Jeff Bezos mungkin akan menjual lebih banyak saham. Adapun miliarder ini melepas 1,67 juta saham minggu lalu.
Sementara para pedagang juga akan beralih ke pendapatan dari Nvidia. Saham Nvidia mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Senin, tetapi turun 0,9% pada hari Selasa.