The Fed Beri Isyarat Belum Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Kompak Lesu

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Penulis: Syahrizal Sidik
22/11/2023, 14.14 WIB
 

Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Rabu ini (22/11) mayoritas bergerak di zona merah setelah investor menilai risalah terbaru The Federal Reserve tidak memberikan indikasi penurunan suku bunga.

Pejabat The Fed berpendapat bahwa kebijakan moneter harus bersifat restriktif untuk mengembalikan inflasi ke target 2% dan mempertahankan bunga pada kisaran 5,25% sampai dengan 5,5%. 

Sejalan dengan hal itu, mayoritas indeks saham utama di kawasan Asia bergerak di zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka 0,07% lebih rendah, sementara indeks CSI 300 China turun 0,52%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%, sementara Kosdaq turun 0,53%.

Indeks Shanghai Composite dan IHSG juga terkoreksi masing-masing 0,74% dan 0,70%. Hanya indeks Nikkei 225 Jepang yang naik 0,28% dan Straits Times Singapura dengan kenaikan 0,69% seiring hasil pertumbuhan ekonomi  di kuartal ketiga yang lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 1,1%. 

Sementara itu, di Amerika Serikat, ketiga indeks utama kehilangan nilai setelah pengumuman dari Fed, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite mengakhiri rangkaian lima hari kenaikan berturut-turut.

Dow Jones Industrial Average turun 0,18%, sementara S&P turun 0,2%. Nasdaq yang didominasi teknologi turun 0,59%, satu hari setelah memimpin reli yang didorong oleh sektor teknologi di Wall Street.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memproyeksikan, IHSG berpotensi bergerak sideways di rentang 6.940-7.000. "Level support IHSG berada di 6.900-6.940 dan level resisten IHSG berada di 7.000-7.030,” kata Fanny, dalam risetnya, Rabu (22/11).

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas mencermati, Angga Septianus pekan ini, investor wajib memperhatikan sentimen Rebalancing Index FTSE, Suku Bunga BI dan FOMC Minutes.

Terkait Rebalancing Index FTSE yang mulai berlaku efektif 18 Desember, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang masuk daftar FTSE Large Cap. Sedangkan, di FTSE Mid Cap, ada saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).

"Suku bunga BI ekspektasinya bertahan di 6% dan komentar The Fed di FOMC Minutes akan memastikan apakah suku bunga sudah selesai dinaikkan apa belum. Investor sendiri optimis sudah selesai, karena data inflasi yang bagus dan mulai mendekati target,” kata Angga.