Unit usaha syariah (UUS) BTN Syariah ditargetkan akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu menyebut hal itu bakal terwujud setelah aksi spin off.
Spin off adalah perusahaan baru dan terpisah yang didirikan ketika perusahaan induk membagikan saham di anak perusahaan atau bisnis kepada pemegang saham perusahaan induk.
“BTN digabungkan ke bank yang telah kami akuisisi. Kami harapkan ini menjadi bank terbesar nomor dua di segmen syariah di Indonesia,” kata Nixon dalam konferensi pers Public Expose Live 2023, Rabu (29/11).
Selain itu, Nixon juga mengatakan proses spin off BTN Syariah ditargetkan rampung pada semester dua 2023. Saat ini, perseroan tengah dalam proses untuk mengakuisisi satu bank syariah dengan niat untuk menggabungkannya dengan BTN Syariah dan membentuk sebuah entitas baru yang disebut BUS.
Dia juga menyebut telah mengirimkan letter of interest kepada dua bank syariah. Namun, hingga saat ini tidak dapat memberikan rincian mengenai nama-nama bank tersebut maupun nilai asetnya.
"Letter of interest ini memang sudah kami kirimkan sejak awal November. Nah memang kami meminta untuk bisa masuk due dilligence terhadap target bank," ujar Nixon.
Nixon mengatakan, aksi korporasi berdasarkan atas Peraturan OJK (POJK) Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pemisahan Unit Usaha Syariah Perusahaan Penjaminan, yang mengamanatkan perbankan untuk melakukan spin off selambat-lambatnya dua tahun usai aset perseroan mencapai senilai Rp 50 triliun.
“Saat ini angkanya (aset BTN) sudah Rp 49 triliun sehingga paling lambat dua tahun setelah ini kami harus konkrit memiliki satu bank syariah,” kata Nixon.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, hingga saat ini belum ada komunikasi kepada regulator terkait aksi korporasi yang akan dilakukan BTN.
"Belum sampai ke saya, tapi yang penting saya ingin menyampaikan OJK akan mengizinkan spin off kalau itu merupakan bagian dari konsolidasi," kata Dian, saat ditemui Katadata di Gedung Mahkamah Agung, Rabu (9/8).
Lebih lanjut, Dian mengatakan pertimbangan izin akan diberikan jika BTN mengakuisisi beberapa bank sampai jumlahnya signifikan.
"Jadi signifikan pengertiannya, lebih kurang sebesar Bank Syariah Indonesia paling tidak. Nah, kalau belum sampai ke sana kayaknya akan sangat tipis saya setujui," ucapnya.