Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diprediksi masih memiliki potensi untuk menguat dalam jangka pendek. Meski pada perdagangan awal pekan ini merosot hingga 20%.
Langkah GoTo yang memegang 25% saham PT Tokopedia dan TikTok memegang 75% disinyalir bisa membuat harga saham GOTO dalam jangka pendek memiliki target harga yang beragam.
CLSA Sekuritas misalnya mempunyai rekomendasi beli GoTo dengan target harga Rp 165 per saham. Negatif jangka pendek, namun positif secara jangka panjang demikian menurut CLSA.
Dalam kerja sama tersebut, GoTo tidak menerima uang tunai dimuka dalam kesepakatan tersebut. Sebaliknya, perusahaan akan berbagi arus kas yang terkait dengan lini atas perusahaan yang diperbesar, yang pada dasarnya berbagi keuntungan dari pertumbuhan di masa depan tanpa perlu mengeluarkan uang tunai.
“Kami yakin ini adalah langkah strategis yang tepat dari GoTo mengingat meningkatnya persaingan di e-commerce dan hal positif dalam jangka panjang. Namun, valuasi yang tampaknya rendah dan kerugian akibat penghapusan goodwill tampaknya akan menghentikan kenaikan harga saham baru-baru ini,” tulis riset CLSA dikutip Selasa (12/12).
Meski begitu ada risiko dari kerja sama ini. Misalnya, kesepakatan ini bernilai US$2 miliar (100%), GoTo kemungkinan akan menghapus goodwill sekitar US$5 miliar dalam pembukuannya pada kuartal satu 2024. Gojek dan Tokopedia bernilai sekitar US$ 7-8 miliar selama merger keduanya.
GoTo juga akan menanggung 25% kerugian perusahaan hasil merger jika kerugian menumpuk, namun hal ini tidak akan mempengaruhi Ebitda yang disesuaikan.
“Namun, kami melihat kesepakatan ini sebagai hal yang positif secara struktural dalam jangka panjang karena industri e-commerce Indonesia kemungkinan akan menjadi duopoli antara TikTok Shop dan Shopee,” tulis riset.
Jika perusahaan yang lebih besar tersebut memiliki kinerja yang baik, GoTo kemungkinan besar akan dianggap sebagai perwakilan TikTok. Adapun penerima manfaat langsungnya adalah Bank Jargo, karena GoTo dapat mengalihkan lebih banyak sumber daya ke E-mobilitas dan Fintech.
Sementara Analis Ciptadana Sekuritas Gani memasang target harga saham GOTO Rp 150 per lembar. “Saat ini, kami mempertahankan model, target harga, dan rekomendasi kami mengenai GOTO. Kami akan melakukan penyesuaian ketika pengungkapan lebih lanjut tersedia,” ujarnya dalam riset.
Pasca pengumuman suntikan modal TikTok ke Tokopedia tersebut, pasar bereaksi negatif, kemungkinan menurutnya karena kekhawatiran terhadap rendahnya kepemilikan saham GOTO di 25%.
“Namun pasar e-commerce diperkirakan akan tumbuh sebesar CAGR 14,3% hingga tahun 2034 menurut Google, Bain dan Temasek. Serta mempertimbangkan potensi sinergi, serta komitmen modal sebesar US$ 1,5 miliar untuk mendanai untuk pertumbuhan,” katanya.
Kemudian Mandiri Sekuritas menargetkan, harga saham GOTO di Rp 130, namun bisa turun ke Rp 108 per lembar.
“Pada valuasi post-money kemitraan strategis yang menggabungkan Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia di bawah Tokopedia sebagai entitas (NewCo) sebesar US$ 2 miliar, hal ini secara teoritis menurunkan target kami sebesar 17% menjadi Rp 108. Namun hal ini mengasumsikan tidak adanya penciptaan nilai positif dari posisi kepemimpinan pasar NewCo, peningkatan pertumbuhan jangka panjang, serta potensi sinergi lebih lanjut,” tulis riset.
Sedangkan Equity Research Analyst Mirae Asset Christopher Rusli mengatakan, ia masih melakukan peninjauan ulang atas valuasi dan rekomendasi GOTO. Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan untuk hold GOTO dengan target harga di Rp 94 per saham.