PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyampaikan soal masuknya TikTok sebagai pengendali baru ke lini usahanya yaitu PT Tokopedia kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini merespons permintaan penjelasan otoritas bursa terkait dampak transaksi akuisisi 75% saham Tokopedia oleh TikTok.
Salah satu yang disoroti otoritas bursa ialah dampak akuisisi itu terhadap posisi keuangan perusahaan, khususnya pada goodwill. Dalam konteks akuisisi, ketika satu perusahaan mengambil alih perusahaan lain dengan harga yang lebih tinggi dari nilai aset bersihnya, selisihnya disebut goodwill. Goodwill diakui sebagai aset tak berwujud dalam laporan keuangan.
Menjawab hal itu, Corporate Secretary GOTO, RA Koesoemohadiani, menjelaskan perusahaan akan melakukan penelaahan atas dampak transaksi terhadap saldo goodwill terkait Tokopedia. Penilaian tersebut akan diaudit terlebih dahulu dan hasilnya akan dipublikasikan pada laporan keuangan konsolidasi tahun buku 2023 yang baru akan diterbitkan pada kuartal pertama tahun 2024.
Setelah penyelesaian transaksi dan perubahan pengendalian Tokopedia, perseroan akan melakukan dekonsolidasi Tokopedia dalam laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian.
"Sesuai dengan standar akuntansi mengharuskan Perseroan untuk membalikan seluruh aset dan liabilitas yang terkait dengan PT Tokopedia dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, yang meliputi goodwill," kata Koesoemohadiani, dalam keterangan resminya, Kamis (14/12).
Keuntungan TikTok Akuisisi Tokopedia
Dalam penjelasannya, dia juga menyebut akuisisi ini akan menguntungkan bagi Tokopedia karena mendapat akses secara langsung atas kesempatan live commerce yang sedang bertumbuh dengan pesat melalui rencana investasi ini.
"Melalui kerja sama, Tokopedia dan TikTok akan membangun kombinasi bisnis sebagai pemimpin e-commerce, melanjutkan misi pengutamaan mata pencaharian untuk ratusan ribu pelaku UMKM di negara ini," tulis Koesoemohadiani.
Kedua, Tiktok telah berkomitmen untuk memberikan pendanaan untuk Tokopedia. Menurut Koesoemohadiani, kekuataan global dan finansial TikTok menjadi sangat penting dalam mendukung upaya tersebut di tengah dinamika persaingan yang terus berkembang. Hal ini seiring dengan kembali berkembangnya Tokopedia.
"Perlu ditekankan, bahwa GOTO akan tetap memiliki kepemilikan sebesar 24,99% dari entitas Tokopedia yang tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok," sebutnya.
Hal ini menjadi sangat signifikan karena lingkungan persaingan dalam industri e-commerce masih tidak menentu. Dia mengatakan dengan komitmen TikTok dalam pendanaan US$ 1,5 miliar untuk pertumbuhan di masa depan Tokopedia, perseroan akan mendapatkan fleksibilitas lebih tinggi untuk mengalokasikan sumber daya dan modal.
Koesoemohadiani juga menyebut aksi ini dapat memperbaiki penjualan dan beban pemasaran serta profitabilitas GOTO dan anak perusahaannya di masa depan terlepas dari dinamika persaingan di industri e-commerce.
"Ketiga, setelah transaksi diselesaikan, perseroan akan menerima biaya layanan e-commerce, yang merupakan biaya secara kuartalan yang akan dibebankan atas layanan-layanan khusus yang akan diberikan sesuai dengan persetujuan para pihak,"sebutnya.
Dia menjelaskan jika biaya layanan e-commerce merupakan hasil dari biaya yang disetujui, dengan rentang berdasarkan Gross Merchandise Value atau GMV dari entitas Tokopedia.
Lalu dikalikan dengan GMV dari Tokopedia setelah mengeluarkan GMV dari digital goods, beberapa high value items tertentu dan item-item yang tidak termasuk lainnya, yang akan disepakati oleh para pihak. Biaya layanan e-commerce ini akan secara langsung berkontribusi pada EBITDA GOTO
"Terakhir, perseroan berkeyakinan bahwa terdapat peluang kolaborasi yang menarik antara entitas Tokopedia yang telah diperluas dengan bisnis fintech dan on-demand GOTO," jelasnya.
Salah satunya, GOTO dapat memanfaatkan basis pengguna yang jauh lebih besar yang seharusnya mampu mendorong volume pembayaran, pemberian pinjaman, dan pengiriman perseroan. Serta secara langsung meningkatkan pendapatan dan laba perseroan.