Sepanjang tahun 2023, pergerakan saham dari beberapa emiten Grup Djarum milik konglomerat duo Hartono, yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono mengalami pergerakan variatif.
Dari hasil rekapan, PT Solusi Menara Nusantara Tbk (SUPR) mencatatkan kinerja tertinggi dengan kenaikan harga saham sebesar 17,35% year to date (ytd). Sementara PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menunjukkan pertumbuhan terendah dengan kenaikan hanya 2,13%.
Berikut rincian pergerakan saham dari emiten Grup Djarum pada awal tahun hingga 18 Desember 2023:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham BBCA dibuka Rp 8.550 per lembar pada awal tahun perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang 2023, BBCA menyentuh titik harga tertinggi atau all time high di level Rp 9.400 atau melesat 9,94% pada 9 Agustus 2023. Sedangkan saham BBCA sempat menyentuh titik terendah di level Rp 8.050 per lembar atau turun 5,85% pada 13 Januari 2023 lalu.
Saham BBCA pada penutupan perdagangan Senin (18/12) kemarin, ditutup melemah di level Rp 9.200 per lembar saham dengan volume 111,71 juta. Sedangkan nilai transaksi BBCA Rp 1,03 triliun dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1.134 triliun. Dengan demikian, secara ytd kenaikan saham BBCA mencapai 7,60%.
2. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Selain BBCA, saham TOWR dibuka Rp 1.150 per lembar pada awal tahun perdagangan bursa. Sepanjang 2023, TOWR sempat menyentuh all time low di level Rp 825 per saham atau jatuh sebanyak 28,26% pada 26 Oktober 2023 lalu.
Sementara saham TOWR pada penutupan perdagangan Senin (18/12) kemarin, ditutup melemah 4,50% di angka Rp 955 per lembar saham dengan volume 31,84 juta. Sedangkan nilai transaksi TOWR Rp 30,56 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 48,72 triliun. Dengan demikian, secara ytd saham TOWR merosot hingga 16,96%.
3. PT Solusi Menara Nusantara Tbk (SUPR)
Saham SUPR dibuka Rp 34.000 per lembar pada awal tahun perdagangan bursa. Sepanjang 2023, saham SUPR sempat menyentuh all time high di level Rp 41.450 atau terapresiasi sebanyak 21,91% pada 23 Februari 2023.
Sementara pada penutupan perdagangan Senin (18/12), SUPR stagnan di level Rp 39.900 per lembar saham dengan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 45,39 triliun. Dengan demikian, secara ytd saham SUPR melesat hingga 17,35%.
4. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)
Saham RANC dibuka Rp 805 per lembar pada awal tahun perdagangan bursa. Sepanjang 2023, RANC sempat menyentuh all time low di level Rp 545 per saham pada 2 November 2023.
Di sisi lain, saham RANC pada penutupan perdagangan Senin (18/12) ditutup terapresiasi 2,22% di level Rp 690 per lembar saham dengan volume 400. Sedangkan nilai transaksi RANC Rp 274,50 ribu dan kapitalisasi pasarnya Rp 1,08 triliun. Dengan demikian, secara ytd saham RANC anjlok hingga 14,29%.
5. PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)
Terakhir, saham BELI dibuka Rp 468 per lembar pada awal tahun perdagangan bursa. Sepanjang 2023, saham pengelola Blibli itu sempat menyentuh all time high di level Rp 490 pada 3 Februari 2023.
Sementara pada penutupan perdagangan Senin (18/12) saham BELI ditutup melemah 0,83% di level Rp 480 per lembar saham dengan volume 5,46 juta. Sedangkan nilai transaksi BELI Rp 2,62 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 57,08 triliun. Dengan demikian, secara ytd saham BELI tumbuh 2,13%.
No. | Nama Perusahaan | Kode Emiten | Pergerakan Saham(Year to Date) |
1 | PT Bank Central Asia Tbk | BBCA | Naik 7,60% |
2 | PT Sarana Menara Nusantara Tbk | TOWR | Turun 16,96% |
3 | PT Solusi Menara Nusantara Tbk | SUPR | Naik 17,35% |
4 | PT Supra Boga Lestari Tbk | RANC | Turun 14,29% |
5 | PT Global Digital Niaga Tbk | BELI | Naik 2,13% |
Data diolah oleh penulis Katadata.co.id.