Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana menyebut tren penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) bakalan ramai di semester II pada 2024 mendatang. Oki menyatakan bahwa dalam situs e-IPO bursa, saat ini banyak perusahaan yang sedang melangsungkan tahap bookbuilding atau masa penawaran awal.
Mandiri Sekuritas mencatat, saat ini, tren saham-saham di sektor energi baru terbarukan (EBT) menunjukkan pergerakan yang sangat mengesankan. Tidak menutup kemungkinan perusahaan sektor ini menjadi perusahaan unggulan pada tahun depan.
Oki menuturkan, selain sektor EBT, perusahaan di sektor lainnya tetap berpotensi menghimpun pendanaan dari pasar modal. Yang terpenting menurutnya, investor tetap mengincar saham IPO dari perusahaan yang kuat secara fundamental dan memiliki pertumbuhan yang baik, serta potensi pertumbuhan yang bagus ke depannya.
“Perusahaan yang dibawa kita udah seleksi yang growth-nya bagus itu tinggal urusan dia mau IPO atau enggak,” ucap Oki, pada acara Media Gathering Mandiri Sekuritas, Selasa (19/12).
Ia juga optimis pada 2024, khususnya di tahun politik tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan sikap pesimistis di pasar saat ini. Meskipun, dinamika politik bisa saja terlihat mengkhawatirkan dan ada tanda-tanda kemunduran, tetapi dari sudut pandang pertumbuhan negara, Indonesia terus berkembang.
Fokus utama pasar saat ini seharusnya pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan investasi agar dapat tercapainya target Indonesia Emas pada 2045. "Itulah hal yang lebih penting, sebab pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi harus terus dikejar untuk mencapai tujuan besar tersebut," ujarnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saat ini terdapat 27 perusahaan yang mengantre dalam pipeline IPO. Dari 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI, sekitar 16 perusahaan masuk dalam kategori aset skala menengah dengan nilai antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu, 10 perusahaan besar dengan aset di atas Rp 250 miliar. Kemudian satu perusahaan beraset kecil dengan nilai di bawah Rp 50 miliar.
Sektor konsumer mendominasi calon perusahaan terbuka, dengan rincian konsumer siklikal sebanyak enam perusahaan dan tiga mewakili konsumer non siklikal.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dikutip Senin (11/12) mengatakan, sampai dengan 8 Desember 2023, telah ada 79 perusahaan baru yang mencatatkan saham atau IPO di BEI. Adapun total dana yang mampu dihimpun adalah sebesar Rp 54,14 triliun.