Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mencatat saat ini terdapat 30 perusahaan yang akan IPO. Dari daftar itu, ada dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal melantai tahun depan.
Dari jumlah tersebut, terdapat perusahaan pelat merah yang akan melantai di bursa pada tahun depan. Meski begitu, Inarno belum menyebut nama BUMN secara spesifik.
"BUMN segala macam tentunya ada ke sana, tetapi ada beberapa yang saya belum bisa sebutkan," kata Inarno kepada wartawan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/12).
Seiringan dengan pernyataan Inarno, ada kabar salah satu rencana BUMN yakni anak perusahaan PT Pupuk Indonesia bernama PT Pupuk Kalimantan Timur yang IPO. Namun saat ditanya, Inarno belum bisa mengiyakan dan membocorkan perusahaan BUMN yang bakal IPO.
Diketahui, sinyal IPO Pupuk Indonesia makin kencang. VP Corporate Communication Pupuk Kaltim Anggono Wijaya sebelumnya menyebut, pihaknya kini tengah menunggu arahan dari pemegang saham, baik Pupuk Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjalankan aksi korporasi sebagai perusahaan publik.
Ia juga mengatakan, perusahaan telah menyiapkan semua kebutuhan untuk melakukan aksi korporasi itu secara administratif. Bahkan Pupuk Kaltim telah menyampaikan ke OJK terkait rencana IPO tersebut. Namun ia memastikan IPO tak akan dilakukan pada tahun ini.
“Jadi kemarin kan ada arahan dari BUMN juga. Kami melihat kondisi pasar, jadi memang sementara masih belum,” kata Anggono dalam acara Media Gathering HUT ke-46 Pupuk Kaltim di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (29/11).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi juga pernah merespons perihal rencana IPO Pupuk Kaltim. Dia menyebut perusahaan akan melakukan aksi korporasi IPO jika valuasi perusahaan sudah tinggi. Rahmad mengatakan, untuk melaksanakan IPO maupun aksi korporasi lainnya membutuhkan sejumlah parameter.