Prospek sektor energi baru terbarukan (EBT) dinilai semakin menjadi incaran bagi investor di masa depan.

Menurut Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, hal itu seiring dengan komitmen global yang semakin kuat berdasarkan hasil Konferensi Perubahan Iklim ke-28 (COP28) di Dubai. 

Hasil dari konferensi tersebut, kata Audi, menyerukan peningkatan kapasitas energi terbarukan secara global menjadi tiga kali lipat. Serta melipatgandakan tingkat peningkatan efisiensi energi secara tahunan pada 2030 mendatang.

“Kami meyakini hal ini akan menjadi perilaku baru untuk investor di masa mendatang,” kata Audi kepada Katadata.co.id, Kamis (4/1).

Di samping itu, untuk sektor EBT, ia merekomendasikan untuk membeli saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dengan target di harga Rp 1.205 per lembar. Namun untuk saham milik orang kaya nomor satu di Indonesia yakni PT Barito Renewables Energy (BREN), ia merekomendasikan untuk hold. 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mencatat, saat ini tren saham-saham di sektor EBT menunjukkan pergerakan yang sangat mengesankan. Tidak menutup kemungkinan perusahaan sektor ini menjadi perusahaan unggulan pada 2024 dan tahun berikutnya.

Di samping itu, pada awal 2024 ini, terdapat satu perusahaan berbasis energi yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO) saham yakni PT Citra Nusantara Gemilang Tbk.

Perusahaan dengan kode emiten CGAS membidik dana Rp 179,62 miliar melalui aksi korporasi tersebut. Merujuk prospektus CGAS menawarkan 531,42 juta saham dengan nominal Rp 50 per saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.  

Emiten yang bergerak di bidang distribusi gas alam itu mematok harga IPO di batas atas Rp 338 per saham dari rentang Rp 284 – Rp 338. Selain menerbitkan saham, CGAS juga menerbitkan 265,71 juta waran seri I atau setara 21,43% dari modal ditempatkan dan disetor. Tak hanya sektor energi, tujuh emiten lainnya juga akan melantai di BEI pada Januari ini. 

Dengan demikian, Oki menuturkan, selain sektor EBT, perusahaan di sektor lainnya tetap berpotensi menghimpun pendanaan dari pasar modal. Yang terpenting menurutnya, kata Oki, investor tetap mengincar saham IPO dari perusahaan yang kuat secara fundamental dan memiliki pertumbuhan yang baik, serta potensi pertumbuhan yang bagus ke depannya.   

Reporter: Nur Hana Putri Nabila