Bursa saham acuan Amerika Serikat (AS), Wall Street, menutup perdagangan di zona hijau pada Kamis (18/1) waktu setempat, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat kinerja positif sepanjang tahun ini. Pertumbuhan pasar ditopang oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Apple.
Dow Jones Industrial Average meningkat sebesar 201,94 poin atau 0,54%, pulih dari penurunan awal sebesar 143,72 poin. Sementara itu, Nasdaq yang berfokus pada saham teknologi melonjak 1,35%, menutup di 15.055,65. S&P 500 juga naik sebesar 0,88%, mengakhiri sesi di 4.780,94.
Positifnya kinerja Nasdaq dan S&P 500 sepanjang 2024 terlihat dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,30% dan 0,23%. Sementara Dow tetap dalam tren negatif sepanjang tahun ini dengan penurunan 0,59%.
Di samping itu, saham Apple melesat sekitar 3,3% setelah Bank of America mengeluarkan rekomendasi beli untuk sahamnya, dengan proyeksi kenaikan lebih dari 20% dalam kurun 12 bulan ke depan. Kenaikan tersebut menjadikan hari tersebut sebagai hari terbaik bagi raksasa teknologi ini sejak 5 Mei 2023. Di sisi lain, dana SPDR Sektor Pilihan Teknologi (XLK) juga melonjak sekitar 2%, mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), produsen chip terbesar di dunia, mencatat kenaikan 9,8% usai melaporkan laba dan pendapatan yang positif untuk kuartal keempat. Kinerja positif ini turut membantu mendorong VanEck Semiconductor ETF (SMH) naik lebih dari 3%, mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Menurut Analis Strategi Investasi di Baird, Ross Mayfield mengatakan saham-saham teknologi positif pada hari itu sebagai respons terhadap pembaruan dari TSMC. Pembaruan tersebut karena berbagai hal positif terkait panduan ke depan untuk industri semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), yang merupakan fokus utama banyak perusahaan di sektor ini. Mayfield menyatakan bahwa pergerakan harga saham tampak mengindikasikan respons positif dari pasar terhadap pembaruan tersebut.
"Seiring dengan perkembangan lingkungan makro tahun ini, jika masih ada penarik untuk AI, hal itu akan muncul di saham-saham yang paling diuntungkan (terhadap) AI," kata Mayfield dikutip CNBC pada Jumat (19/1).
Adapun imbal hasil Treasury 10 tahun juga melesat menjadi 4,14% pada hari Kamis sebagai respons terhadap data pekerjaan baru yang menunjukkan pengetatan di pasar tenaga kerja. Menurut laporan Departemen Tenaga Kerja, pengajuan pertama kali untuk asuransi pengangguran turun menjadi 187.000 untuk pekan yang berakhir pada 13 Januari, menurun sebanyak 16.000 dibandingkan dengan periode sebelumnya. Menurut data yang dihimpun oleh Dow Jones, angka ini lebih kuat daripada estimasi konsensus ekonom sebesar 208.000.
Investor menjadi khawatir bahwa kekuatan pasar tenaga kerja bersama dengan pertumbuhan belanja konsumen, dapat mengindikasikan penurunan suku bunga yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Saat ini, menurut data dari CME FedWatch Tool pasar memproyeksikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada bulan Maret sebesar 56%,
CEO di Infrastructure Capital Management, Jay Hatfield mengatakan bahwa pada tahun lalu, pasar mengalami kelebihan dalam hal ekspektasi penurunan suku bunga, dengan mencapai tingkat sekitar 3,8% untuk jangka waktu 10 tahun. "Teknologi dipandang sebagai tempat yang aman ketika suku bunga naik," kata Hatfield.
Seiring dengan hal itu, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic memperkirakan bank sentral akan memulai penurunan suku bunga pada kuartal ketiga. Meskipun ini merupakan perubahan yang lebih cepat dari estimasi sebelumnya. Akan tetapi, kata Bostic, hal itu juga mengindikasikan bahwa kebijakan pemangkasan suku bunga oleh the Fed akan lebih lambat daripada yang diharapkan oleh pasar.