BEI dan Bursa Singapura Jajaki Peluang Pencatatan Saham Ganda

Katadata/Hufaz Muhammad
BEI dan Bursa Singapura (SGX) menjajaki peluang kerja sama pencatatan saham perusahaan ganda (dual listing) antar kedua negara.
Penulis: Syahrizal Sidik
29/1/2024, 09.57 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapore Exchange (SGX) menjajaki potensi kerja sama terkait pencatatan saham ganda atau dual listing antar kedua negara. 

Hal ini merupakan salah satu dari empat area yang dijajaki dalam penandatantangan nota kesepahaman (MoU) antara BEI dengan SGX untuk  mengembangkan konektivitas pasar modal yang lebih besar antara Singapura dan Indonesia. 

ASEAN menawarkan cerita pertumbuhan yang menarik bagi investor global. Karenanya, BEI dan SGX menjelajahi peluang kerja sama pada empat area seperti berikut:  

  • Penjelajahan kerangka dan penerbitan Depository Receipts dengan dasar Indonesia dan Singapura.
  • ETF, termasuk cross-listing dan struktur master-feeder.
  • Pembuatan dan pengembangan indeks.
  • Penjelajahan dual listing antara Indonesia dan Singapura.

Loh Boon Chye, CEO SGX Group, mengatakan, meningkatkan konektivitas di dalam ASEAN sangat penting untuk membuka potensi penuh pasar modal kawasan kita dan kami sangat bersemangat untuk meningkatkan kerja sama dengan IDX. 

“Bersama-sama, kami bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang lebih dinamis dan saling terhubung, menarik investor internasional dengan kekayaan dan dinamika lanskap investasi ASEAN,” kata Boon Chye, dalam keterangan resmi yang diperoleh Katadata, Senin (29/1). 

Sementara itu, Direktur Utama BEI  Iman Rachman mengatakan, Melalui MoU ini, IDX dan SGX Group setuju untuk melakukan diskusi dan negosiasi terkait kolaborasi. 

“Kami bersemangat untuk menjelajahi peluang terkait pengembangan bersama produk bursa termasuk ETF dan indeks. Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan kedua bursa dan pasar modal di wilayah ini,” kata dia. 

Sebagaimana diketahui, jumlah emiten Indonesia yang sahamnya tercatat di bursa luar negeri masih relatif terbatas. Di antaranya adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE), Amerika Serikat, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di bursa Australia. Selanjutnya, perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) juga pernah tercatat di NYSE sebelum akhirnya resmi mundur pada 2013 silam.