Grup Bakrie kembali membawa salah satu perusahaannya untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seremoni pencatatan saham perdana PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) pun dihadiri keluarga Bakrie, yakni Anindya Novyan Bakrie dan Anindra Ardiansyah Bakrie.
Saat pembukaan, penyedia layanan logistik dan jasa pertambangan mengalami kenaikan harga dan berhasil menyentuh batas atas atau auto rejection atas (ARA) usai melesat 25% atau 68 poin ke posisi Rp 340 per saham.
Melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), ALII melepas sekitar 3,2 miliar saham kepada publik, mewakili 20% dari saham beredar perusahaan. ALII menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 272 per saham, sehingga ALII mengumpulkan Rp 860,9 miliar dari IPO.
Direktur Utama ALII Faisal Mohamad Nur menyebutkan, sekitar 75% dana hasil IPO akan dialokasikan sebagai pinjaman untuk anak perusahaannya, yaitu PT Mahakam Coal Terminal (MCT) yang akan digunakan MCT untuk pembayaran sebagian utang.
Selain itu, 21,44% dana akan dialokasikan untuk akuisisi 15 kapal tongkang sungai baru, dengan sisanya akan digunakan untuk modal kerja ALII.
Sementara di tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 250 miliar. Dana capex akan digunakan untuk pembelian 10 kapal tongkang dan 1 kapal floating transfer unit.
ALII juga menargetkan volume angkut kapal bisa mencapai 7 juta ton di tahun ini, bertambah dari 2,3 juta ton di tahun lalu. Sehingga dengan kenaikan volume pengangkutan ini, perseroan menargetkan pendapatan di 2024 bisa mencapai Rp 2 triliun dan laba bersih Rp 900 miliar.