Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi mengalami pelemahan terbatas dalam retang 7.188 sampai 7.250 pada perdagangan Kamis (15/2). Salah satunya disebabkan oleh sentimen Pemilu 2024 yang akan memengaruhi pergerakan IHSG.
Phintraco Sekuritas bahkan memperkirakan, pelaku pasar masih menunggu dan mengamati terhadap dampak penghitungan hasil quick count Pemilu terhadap pasar.
Selain pemilu, sentimen lain juga akan mempengaruhi IHSG seperti, rilis data penjualan mobil yang mengalami penurunan dari bulan Desember sebesar 19,10% menjadi 26,10% di Januari 2024. Akan tetapi, rilis data kepercayaan konsumer pada bulan Januari 2024 cenderung stabil pada level >100 atau 125 bps.
"Dari pasar global, investor tengah mencermati rilis data inflasi Inggris. Konsensus menunjukkan bahwa angka inflasi diperkirakan akan meningkat menjadi 4.20%, naik dari level 4.00% pada bulan Desember 2023," tulis Phintraco dalam risetnya, Kamis (15/2).
Dengan kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Sumber Alfaria Triijaya Tbk (AMRT), PT Timah Tbk (TINS), PT
Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
IHSG Berpotensi Menguat di Level 7.338
Sementara itu, MNC Sekuritas mengatakan, jika posisi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG memiliki peluang menguat. Maka IHSG diproyeksikan akan bergerak ke rentang 7.306 dan 7.338.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Blue Bird Group Tbk (BIRD) di harga 1.700 hingga 1.760. Lalu buy on weakness pada saham PT Indosat Tbk (ISAT) di harga 10.050 sampai 10.375.
Rekomendasi selanjutnya yakni speculative buy pada saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) di harga 2.720 dan 2.760. Terakhir buy on weakness pada saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan harga 540 sampai 555.