Pilpres Usai, Kucuran Dana Asing Bakal Ramaikan Pasar Modal Indonesia

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
21/2/2024, 08.49 WIB

Investor asing diperkirakan akan terus melakukan pembelian bersih atau net buy setelah Pemilu 2024.  

Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas, Robertus Hardy menilai ketidakpastian hasil Pemilu diproyeksikan akan mendorong masuknya investor asing ke pasar modal Indonesia. Seiring meredanya ketidakpastian pemilu, investor global akan kembali fokus pada faktor fundamental. Hingga saat ini, sektor bank dan telekomunikasi menjadi pilihan utama bagi investor asing.

“Apa saja yang dilihat asing, asing masuk ke bank dan telekomunikasi,” kata Robertus dalam Media Day February 2024 di Jakarta, Selasa (20/2). 

Kemudian Robertus menyampaikan bahwa saham perbankan diperkirakan akan menjadi pendongkrak utama pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama selama kuartal pertama tahun 2024. Ia mengklaim banyak investor asing tertarik pada sektor tersebut sebab dianggap memiliki potensi perbaikan struktural, terutama dalam hal meningkatnya profitabilitas.

Di samping itu, berdasarkan data RTI Business yang dikutip Rabu (21/2), asing membukukan net buy atau beli bersih sebesar Rp 22,30 triliun secara year to date per 20 Februari 2024. Rinciannya adalah net buy di pasar reguler adalah sebesar Rp 16,87 triliun. Kemudian di pasar tunai dan negosiasi sebesar Rp 5,43 triliun. 

Saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing secara year to date adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp 5,3 triliun. Kemudian, posisi kedua diisi oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan beli bersih asing sebesar Rp 4,4 triliun. 

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang membukukan net buy sebesar Rp 4,1 triliun dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 2,7 triliun. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan net buy sebesar Rp 1,4 triliun. 

Sementara IHSG membukukan peningkatan sebesar 0,77% ke level 7.352 pada penutupan perdagangan Selasa (20/2) kemarin. IHSG sempat juga sempat menembus all time high (ATH) pada awal Januari lalu di posisi 7.403.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila