Wall Street Kompak Melesat Ditopang Lonjakan Saham Raksasa Teknologi
Indeks bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup menguat hingga S&P 500 melonjak ke level tertinggi baru atau all time high (ATH) pada Kamis (22/2). Hal itu setelah Nvidia, perusahaan produsen cip, melaporkan hasil laporan keuangan yang jauh melampaui perkiraan pasar serta kenaikan saham sektor teknologi.
S&P 500 meningkat sebesar 2,11% dan ditutup pada level 5.087,03, mencatatkan performa terbaik sejak Januari 2023. Sementara Nasdaq Composite melonjak 2,96%, mencatat hari terbaiknya sejak Februari 2023, dan ditutup pada level 16.041,62. Indeks ini, yang terdiri dari banyak saham di sektor teknologi, hampir menyentuh level penutupan tertinggi sepanjang masa di 16.057,44.
Dow Jones Industrial Average naik 456,87 poin, atau 1,18%, melewati angka 39.000 untuk pertama kalinya dan ditutup pada level tertinggi baru di 39.069,11.
Saham Nvidia meroket 16,4% hingga mencapai level tertinggi sepanjang masa setelah melaporkan pendapatannya melesat 265% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan pesat dalam bisnis kecerdasan buatan (AI) perusahaan.
Perusahaan memproyeksikan peningkatan pendapatan yang sangat signifikan untuk kuartal ini, bahkan di tengah ekspektasi tinggi terhadap pertumbuhan yang masif.
Melesatnya saham Nvidia diikuti kenaikan saham raksasa perusahaan teknologi lainnya seperti induk Facebook, Meta, serta Amazon masing-masing naik sekitar 3,9% dan 3,5%. Saham Microsoft dan Netflix juga naik lebih dari 2%.
Kepala Eksekutif GYL Financial Synergies, Gerald B. Goldberg mengatakan yang terjadi saat ini adalah kombinasi sempurna dari keunggulan bursa Wall Street. Kenaikan tersebut didukung dengan pangsa pasar sebesar 80%, serta prospek yang positif.
“Untuk pertumbuhan masa depan di area yang berpotensi mengubah tidak hanya sektor teknologi, tetapi juga industri," kata Goldberg, dikutip CNBC pada Jumat (23/2).
Antusiasme terhadap kecerdasan buatan (AI) telah menjadi pendorong utama di balik lonjaknya saham Nvidia. Hal itu juga seiring pertumbuhan perusahaan teknologi besar lainnya selama setahun terakhir. Kinerja luar biasa dari pembuat chip ini di kuartal terbaru dapat lebih memberikan keuntungan kepada pasar secara keseluruhan.
Sementara MRB Partners, Phillip Colmar mencatat ekuitas tengah mendapat manfaat dari pertumbuhan pendapatan dan aktivitas ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan. Meskipun begitu, ia juga menunjukkan saham masih rentan untuk turun jika pertumbuhan ekonomi pada akhirnya menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi, yang dapat mengubah dinamika pasar.
"Saham-saham berkapitalisasi besar di Amerika Serikat mereka melonjak. Mereka memiliki ekspektasi pendapatan yang sangat tinggi dan valuasi yang sangat tinggi sehingga tidak memberikan ruang untuk kekecewaan," pungkas Colmar.