PT Mandiri Sekuritas mengantongi empat sampai lima calon emiten dengan nilai emisi jumbo pada pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tahun ini.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan walau 2023 dibayangi dengan sentimen wait and see karena tahun pemilu, namun beberapa perusahaan justru percaya diri untuk melakukan debut perdananya di bursa.
"Sekarang aja kami sudah pegang kandidat untuk IPO itu 4 sampai 5, dan ini perusahaan-perusahaan bagus," katanya saat ditemui di Fairmont Hotel Jakarta, Selasa (5/3).
Calon emiten yang dikantongi Mandiri Sekuritas berasal berbagai sektor seperti pertambangan, kesehatan, ataupun konsumer. Oki mengatakan kepercayaan diri perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham karena situasi ekonomi yang dovish atau melandai.
Pada kesempatan yang sama, Oki menyebut Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Gabungan Saham atau IHSG pada tahun ini dapat mencapai level psikologis 7.650. Target ini lebih rendah dari proyeksi IHSG sebelumnya di level 8.050.
Selain itu, Oki mengatakan sektor renewables energy seperti nikel akan menjadi sektor yang atraktif atau menarik bagi investor. Mandiri Sekuritas memproyeksikan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tumbuh di kisaran 5,1%. Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta sebelumnya menyebut investor mengambil sikap wait and see terkait hasil Pemilu dan mewaspadai volatilitas ekonomi global.
Rangga menyebut, penggerak pertumbuhan PDB bakal didorong oleh berbagai faktor, seperti konsumsi rumah tangga dan stabilnya inflasi. Pada tahun ini, inflasi dalam negeri berdasarkan proyeksi Mandiri Sekuritas diperkirakan berada pada kisaran 3,2%.