PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membocorkan bahwa pada tahun buku yang akan berakhir 2023, akan membagikan dividend payout ratio yang besarannya sama seperti tahun lalu.
“Telkom akan bagi dividen minimal sama dengan tahun lalu,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dikutip Sabtu (16/3).
Adapun pada tahun lalu para pemegang saham Telkom sepakat membagikan dividen sebesar Rp 16,6 triliun atau Rp 167,6 per lembar saham. Jumlah dividen itu setara dengan 80% dari perolehan laba bersih di 2022. Sepanjang tahun 2022 perseroan membukukan pendapatan konsolidasian Rp 147,31 triliun, tumbuh 2,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Telkom memiliki kebijakan pembagian dividen dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). RUPST untuk tahun buku 2023 dijadwalkan akan berlangsung pada 3 Mei 2024 mendatang.
Sekilas mengenai kinerja keuangan, Ririek mengaku bahwa transformasi Telkom sudah berjalan baik. Bahkan di tahun 2024 ini kinerjanya akan kian membaik sebagai buah transformasi Telkom.
Sepanjang Januari-September 2023, Telkom Indonesia telah membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 19,49 triliun.
Angka tersebut tumbuh 17,59% dibandingkan Januari-September tahun lalu yang labanya Rp 16,58 triliun. Kinerja positif Telkom ditopang oleh pendapatannya yang mencapai Rp 111,23 triliun hingga akhir kuartal tiga 2023.
Pendapatan ini tercatat naik 2,17% dibandingkan periode sama tahun lalu yang capaiannya Rp 108,87 triliun. Berdasarkan posnya, pendapatan emiten berkode TLKM ini paling banyak berasal dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang menyumbang Rp 65,87 triliun. Kemudian pendapatan dari IndiHome mencapai Rp21,78 triliun, dari lini telpon Rp 8,3 triliun, pendapatan interkoneksi Rp 6,62 triliun, jaringan Rp 1,78 triliun, dan pendapatan dari layanan lainnya sebesar Rp 4,76 triliun.
Dengan begitu, laba sebelum bunga, pajak depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Telkom adalah Rp 59,1 triliun, dengan marjin EBITDA 53,1%, tumbuh dibanding semester satu yang marjinnya 52,2%.
Ririek menyebut, langkah transformasi Telkom mulai menunjukkan kemajuan yang positif. Hal tersebut terlihat dari sisi sinergi maupun efisiensi biaya pada inisiatif Fixed Mobile Corvergence (FMC).
"Strategi utama lain five bold moves juga berjalan on the track, seperti InfraCo, Data Center, dan B2B Digital IT Service," kata Ririek.
Setiap tahun, Telkom membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham dengan rasio pembayaran berkisar antara 60% sampai 90%.
Berikut ini data dan informasi pembayaran dividen dari tahun 2014 hingga 2023:
Sementara menyoal harga sahamnya, jika menelisik dari data akhir perdagangan Jumat (15/3) saham TLKM berada di level Rp 3.970 per lembar usai naik 0,25%. Dalam sebulan perdagangan saham TLKM mengalami penurunan 1,49% dan 1% dalam setahun.