Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi menguat terbatas pada Senin (18/3). Indeks berpotensi tetap menguat meski ada penurunan terkait data perekonomian.
Phintraco Sekuritas mengatakan realisasi rilis data perdagangan Indonesia di Februari 2024 mengalami penurunan signifikan menjadi US$ 0,87 miliar dari yang sebelumnya sebesar US$ 2,01 miliar
Penurunan signifikan ini dipengaruhi oleh data ekspor yang mengalami penurunan mencapai 9.45%. Sementara impor tumbuh signifikan sebesar 15.84% dari yang sebelumnya sebesar 0.36% di Januari 2024.
"Meskipun konsensus mengalami penurunan, akan tetapi konsensus tersebut masih merepresentasikan keyakinan pasar terhadap peningkatan penjualan ritel selama 12 bulan berturut-turut," tulis Phintraco dalam risetnya, Senin (18/3).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Ciputra Group Tbk (CTRA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.376, 7.300 dan 7.238. Sedangkan level resistance berada di 7.503 dan 7.607.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan rentang harga 2.500-2.560. Lalu hold atau trading buy pada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rentang harga 2.810-2.840. Serta hold pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan harga terdekat di 5.400.
Rekomendasi selanjutnya yakni hold pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga terdekat di 10.425, Ivan turut merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 5.000-5.100.