Salah satu pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), GoTo Peopleverse Fund (GPF) kembali memangkas porsi kepemilikan sahamnya di perusahaan teknologi tersebut.
Berdasarkan publikasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) perihal laporan investor dengan kepemilikan saham di atas 5%, pada awal April ini, GPF melepas sebanyak 147,85 juta unit saham GOTO. Transaksi tersebut difasilitasi Stockbit Sekuritas Digital.
Aksi lego saham itu menyebabkan porsi kepemilikan saham GPF di GOTO menyusut 0,01% menjadi tinggal 5,14% atau sebanyak 61,75 miliar lembar pada 3 April 2024 dari sebelumnya sebanyak 5,15% atau 61,90 miliar saham.
Untuk diketahui, GPF bukanlah investor institusi yang melakukan transaksi jual beli saham untuk kepentingan meraih keuntungan dari investasinya. Lembaga ini awalnya bernama United Equity Fund Holding yang beralamat di Caymand Island, kemudian berganti menjadi GoTo Peopleverse pada 2021. GPF berperan dalam mengadministrasikan saham milik karyawan, konsultan, hingga manajemen kunci melalui hak opsi hingga program insentif jangka panjang.
Namun, pemegang saham GOTO lainnya dengan persentase di atas 5%, yakni Taobao China Holding Limited dan SVF GT Subco (Singapura) Pte terpantau masih menguasai 88,53 miliar saham GOTO atau setara 7,37%. Sedangkan, perusahaan investasi raksasa global Softbank melalui anak usahanya SVF GT Subco menguasai 91,10 miliar atau setara 7,58%.
Seiring dengan aksi lego saham oleh GPF, saham GoTo Gojek Tokopedia menjadi salah satu pilihan investor asing untuk dikoleksi pada perdagangan Rabu (3/4) kemarin. GOTO masuk dalam peringkat empat dengan nilai akumulasi pembelian Rp 17,4 miliar.
Berdasarkan data perdagangan Kamis (4/4) ini, pada pukul 14.15 WIB, saham GOTO berada di level Rp 69 per saham atau naik 1,47%. Dalam sepekan perdagangan saham GOTO melesat 7,81%. Sedangkan setahun ini, saham gabungan Gojek dan Tokopedia tersebut sudah melemah 41,53%.
Pada jam tersebut, volume saham yang diperdagangkan tercatat 322,53 juta dengan nilai transaksi Rp 22,16 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 6.429 kali dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 82,90 triliun.