Konflik perang antara Iran dan Israel justru memberikan dampak positif terhadap kinerja transaksi di Bursa Komoditas Berjangka.
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatatkan transaksi harian 38.470,40 lot pada perdagangan Senin (15/4). Tak hanya itu, volume transaksinya melebihi rata-rata transaksi harian tahun 2023 sebesar 23.719,37 lot, serta transaksi perdana pada tahun 2024 yaitu sebesar 29.148,43 lot.
Secara rinci, transaksi yang terjadi pada Senin (15/4) tersebut meliputi transaksi multilateral sebanyak 6.658 lot, transaksi sistem perdagangan alternatif sebanyak 31.644,40 lot, dan Penyaluran Amanat Luar Negeri (PALN) sebanyak 168 lot.
Adapun dari sistem perdagangan alternatif, dominasi transaksi terjadi pada kontrak berjangka Loco Gold dengan 20.868,68 lot dan Forex sebanyak 5.983,64 lot. Sedangkan dari transaksi multilateral, dominasi terjadi pada kontrak emas sebanyak 5.056 lot dan currency sebanyak 1.580 lot.
Direktur Utama Indonesia ICDX atau BKDI, Nursalam mengatakan kondisi pasar di bursa komoditas terlihat unik sebab market justru akan bergerak positif di saat harga-harga komoditas, serta nilai tukar mata uang bergerak fluktuatif.
Nursalam menyebut pergerakan harga komoditas menjadi catatan bagi pelaku usaha untuk melakukan hedging atau melindungi nilai. Pelaku bisnis bisa melakukan mitigasi risiko dengan bertransaksi di bursa atas komoditas tertentu sehingga aman dalam menjaga harga.
“Terkait hedging atau lindung nilai ini, saat ini di ICDX terdapat produk multilateral yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk melakukan hedging atau lindung nilai, yaitu GOFX yang terdiri dari gold, olein dan forex”, ungkap Nursalam dalam keterangannya, Rabu (17/4).
Kendati demikian, konflik perang Iran-Israel cukup memberikan tekanan terhadap kurs rupiah serta harga beberapa komoditas. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada Rabu (17/4) pukul 09.33 WIB nilai tukar rupiah berada di level 16.256,88 per USD. Sedangkan untuk harga minyak mentah dunia, diperkirakan akan menembus level US$ 100 per barel apabila ketegangan Israel dan Iran meningkat.
Nursalam juga menyebutkan, berdasarkan data dari Bloomberg pada Selasa (16/4), harga emas dunia di pasar spot ditutup pada US$ 2.383,52 per troy ons atau turun sebesar 0,14% dibandingkan hari sebelumnya. Namun, pada posisi Rabu (17/4) pukul 06.31 WIB, harga emas naik 0,02% menjadi US$ 2.383,95 per troy ons.