Indofarma jadi Sorotan Bursa: Saham Ambles 72%, Gaji Pegawai Nunggak

Indofarma.id
PT Indofarma Tbk (INAF)
Penulis: Syahrizal Sidik
22/4/2024, 16.11 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya penurunan harga saham di luar kebiasan atau unusual market activity (UMA) pada saham PT Indofarma Tbk (INAF).

Penyematan status UMA ini terjadi di tengah pelbagai isu yang membelit perusahaan farmasi BUMN itu. Otoritas bursa menegaskan, peringatan UMA ini sebagai upaya perlindungan investor.

“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham INAF tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,”  tulis pengumuman BEI, dikutip Senin (22/4)

Oleh karenanya, BEI mengimbar investor agar pertama, memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. 

Kedua, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Ketiga, mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Keempat, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. 

Sebagaimana diketahui, pada perdagangan awal pekan ini, saham INAF terpantau mengalami pelemahan 9,66% ke level Rp 159 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 492 miliar. Bila dilihat sejak awal tahun ini, saham Indofarma ambles 72%.

Selain fundamental saham yang terus tergerus, pada Maret 2024 ini, perusahaan mengakui belum mambayarkan gaji karyawannya. 

"Perseroan belum memiliki kecukupan dana operasional untuk memenuhi kewajiban pembayaran upah karyawan," ujar Direktur Utama Indofarma Yeliandriani dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (17/4).

Yeliandri menjelaskan, perseroan telah membayarkan THR Karyawan per tanggal 5 April 2024 secara penuh sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama Indofarma. 

Anak usaha Biofarma ini kesulitan membayar gaji karyawan sejak awal 2024. Karyawan Indofarma, Dimas, mengatakan belum menerima gaji untuk bulan Maret. Ia hanya menerima gaji penuh pada Februari, tetapi hanya sebesar 50% pada Januari. “Sebelumnya Indofarma di bulan Januari sudah demo ke Kementerian BUMN, saat itu gaji Januari langsung turun tapi hanya 50%,” ujar Dimas kepada Katadata.co.id, Senin (8/4). 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila