IHSG Diramal Terkoreksi, Analis Rekomendasikan Saham BRIS hingga ADRO

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.
Pekerja membersihkan lantai di depan papan digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
7/5/2024, 06.45 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi akan terkoreksi pada perdagangan Selasa (7/5). Phintraco Sekuritas menyatakan sikap konservatif jelang panjangnya libur akhir pekan diyakini turut menahan potensi penguatan IHSG. 

Di tengah sentimen negatif itu, Phintraco menilai ada beberapa sentimen yang menopang pergerakan IHSG. Salah satu di antaranya adalah realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11% secara tahunan atau year on year (yoy) di kuartal pertama 2024. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan di 5% yoy.

"Dari eksternal, CME FedWatch Tools kembali mencatat kenaikan peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed di September 2024 ke 49,9%," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset yang dikutip Selasa (7/8).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Pertamina Geothermal Enegy Tbk (PGEO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Selain itu saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TKIM) juga masuk rekomendasi.

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di i 7.000, 6.903 and 6.853. Sedangkan level resistance berada di 7.290, 7.330, 7.391 dan 7.454.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. 

Di sisi lain resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) di 2.880. Lalu buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.530-1.560. Serta hold atau buy on weakness pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 4.950-5.050.

Selanjutnya hold atau speculative buy pada saham PT PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harrga 4.600-4.700. Lalu speculative buy pada saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan rentang harga 4.500-4.550.



Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail