Rupiah Kembali Melemah jadi Rp 16.046 per Dolar AS, Apa Pemicunya?

Fauza Syahputra|Katadata
Petugas menunjukkan uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Indorate Prima Javalas, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.179 per dolar AS, menguat 41 poin atau 0,25 persen dari perdagangan sebelumnya.
8/5/2024, 09.28 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah 0,43% ke level 16.046/US$ pada perdagangan Rabu (8/5). Analis pasar uang Lukman Leong menilai rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan rebound.

Penguatan dolar AS terjadi setelah pernyataan hawkish dari pejabat bank sentral AS, The Federal Reserve, Neel Kashkari.  “Sementara dari dalam negeri, investor menantikan data cadangan devisa Indonesia siang ini,” ujar Lukman. 

Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 16.000-16.150. Sementara itu pengamat pasar uang, Ariston Tjendra pun menilai rupiah bisa bergerak melemah lagi hari ini terhadap dolar AS. 

Indeks dolar AS sebelumnya tertekan ke area 105,05 dan sekarang sudah berada di kisaran 105,50. Penguatan dolar AS ini Ariston menilai, bisa karena sikap the Fed yang masih akan menunda pemangkasan suku bunga acuannya, menunggu data inflasi AS benar-benar turun dan pasar menantikan data ekonomi baru AS untuk memastikan hal ini.

“Selain itu, konflik di Timur Tengah dimana Israel menyerang area baru di Gaza mungkin memicu kekhawatiran pelaku pasar sehingga sebagian pelaku pasar mencari aman di dolar AS,” ujar Ariston.

Ariston memprediksi potensi pelemahan hari ini ke arah 16.100. Dengan potensi support di sekitar 16.000. Melansir Bloomberg, sejumlah mata uang Asia pun melemah terhadap dolar AS. Seperti baht Thailand melemah 0,24%, ringgit Malaysia 0,18%, yen Cina melemah 0,07%, peso Filipina 0,26%, dolar Singapura 0,11%, dan yen Jepang melemah 0,26%.

Reporter: Zahwa Madjid