Nilai sinergi antara PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan meningkat 20% pada tahun ini.
Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, menjelaskan peningkatan itu akan ditopang kerja sama antara Telkom Grup dengan perusahaan teknologi itu. “Program itu kita driver dan bahkan ada program baru lagi kayak misalnya apps-nya MyTelkomsel dengan GOTO bisa dihubungkan lah,” kata Ririek di Jakarta, Senin (10/5).
Ririek mengatakan tahun lalu nilai sinergi Telkom mencapai Rp 1,7 triliun pada 2023 dan hingga kini angka tersebut masih terus bertumbuh ke depannya. Apabila dikalkulasikan, tahun ini nilai sinergi tersebut naik menjadi Rp 2,04 triliun.
Padahal sebelumnya, TLKM membukukan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi anak usahanya Telkomsel di saham GOTO senilai Rp 403 miliar per kuartal pertama 2024.
Melansir laporan keuangan perusahaan, pembukuan kerugian tersebut terdapat dalam biaya dan beban yang ditanggung emiten telekomunikasi pelat merah. Padahal, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023, perusahaan mencatatkan keuntungan atas investasi GOTO Rp 430 miliar.
"Jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO sebesar Rp 403 miliar dan disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian," kata Telkom Indonesia dalam laporan kinerjanya, dikutip Jumat (19/4).
Namun demikian perusahaan menyatakan jika Telkom Indonesia tidak memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan start-up di bidang informasi dan teknologi yang merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham.
Ririek juga mengatakan Telkom mengutamakan optimisasi synergy value dari belanja modal terkait jaringan akses, infrastruktur dan sistem IT untuk peningkatan efisiensi. Telkom terus berupaya untuk melanjutkan langkah transformasi sekaligus berinvestasi memperkuat lini usaha digital connectivity, digital platform, dan digital services. Telkom juga memiliki sumber daya yang memadai untuk membantu masyarakat Indonesia meningkatkan literasi dan keterampilan digital.
“Sebagai salah satu modal utama bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju,” kata Ririek dalam keterangannya, (25/3).