Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (25/6). Pergerakan IHSG akan dibayangi pergerakan nilai tukar rupiah yang mendapatkan intervensi dari Bank Indonesia (BI) untuk menarik investasi masuk.
Riset Phintraco Sekuritas menyatakan rupiah berpeluang lanjutkan penguatan meski terbatas. Pemicunya adalah rencana intervensi pasar oleh BI dengan mengoptimalkan sejumlah instrumen investasi yang dapat menarik uang masuk atau capital inflow. Selain itu, keputusan BI menahan suku bunga di 6,25% akan berdampak positif kepada psikologis pasar.
"Sentimen domestik membaik, terlihat dari penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,33% ke Rp 16.390 per dolar Amerika Serikat di Senin (24/6) sore," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (25/6). Penguatan tersebut sejalan dengan tingginya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga the Fed di September 2024.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Sementara itu, MNC Sekuritas menyebut IHSG menguat 0,13% ke 6.889 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Senin (24/6). Namun apabila IHSG kembali terkoreksi agresif dan menembus 6.639, maka indeks akan menguji 6.450-6.562.
MNC Sekuritas merekomendasikan speculative buy saham PT PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan harga terdekat 8.200. Lalu speculative buy pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di harga terdekat 4.080.
Rekomendasi selanjutnya buy on weakness pada saham PT Indosat Tbk (ISAT) di harga terdekat 10.500. Terakhir buy on weakness pada saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dengan harga terdekat 404.
Sebeumnya, IHSG menguat 0,13% ke level 6.889,16 pada penutupan perdagangan Senin (24/6/2024).