Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi konsolidasi pada perdagangan Kamis (27/6). Phintraco Sekuritas mememperkirakan akan ada profit taking atau aksi ambil untung pada hari ini.
Dalam aksi profit taking ini, investor cenderung menjual saham setelah mengalami kenaikan yang signifikan dalam periode cepat karena sentimen tertentu. Aksi ini pun dianggap menguntungkan bagi sebagian investor.
Selain itu, Phintraco Sekuritas menyampaikan bahwa akan ada beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, pasar masih mengantisipasi dua data penting ekonomi Amerika Serikat (AS)
Data yang dimaksud yakni hasil stress test atau uji ketahanan pada sektor perbankan dan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2024. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh lebih lambat di kuartal pertama 2024 dibandingkan kuartal keempat 2023.
Hasil stress test tersebut kemungkinan akan berpengaruh besar terhadap pandangan pasar atas arah kebijakan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed pada tahun ini.
Dari eksternal, ekspektasi pelemahan sejumlah data di sektor properti Amerika Serikat berpotensi untuk menjaga peluang pemangkasan suku bunga The Fed di level saat ini setidaknya untuk sisa pekan ini.
Selain itu, pelaku pasar juga tengah mewaspadai data ekonomi di AS, Jerman dan Inggris. Data-data ekonomi tersebut akan dirilis pada Jumat (27/6) besok.
"Kondisi ini yang memperbesar keyakinan bahwa pasar di Indonesia mungkin bersikap wait and see di sisa pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas dari risetnya, Kamis (27/6).
Phintraco Sekuritas pun merekomendasikan saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).