BNI Bakal Kurangi Kepemilikan Sahamnya di BSI untuk Modal Ekspansi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah) berbincang dengan Direktur Risk Management David Pirzada (kiri) dan Direktur Finance Novita Widya Anggraini (kanan) sebelum paparan kinerja BNI kuartal I tahun 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). BNI berhasil mencatatkan laba sebesar Rp5,33 triliun dengan segmen kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta konsumer sebagai mesin pertumbuhan bisnis baru di tengah dinamika global.
5/7/2024, 18.24 WIB

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan mengurangi kepemilikan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS. BNI menyebut bakal melepas saham BRIS sedikit demi sedikit untuk keperluan modal ekspansi BNI Life atau pun BNI Asset Management. 

Direktur Utama Bank Negara Indonesia, Royke Tumilaar, mengatakan BNI masih ingin memiliki kepemilikan di bank syariah pelat merah itu. "Jika kami butuh modal untuk yang lain kami pasti jual sebagian-sebagian," kata Royke saat ditemui Katadata.co.id di Jakarta, Jumat (5/7).

Royke mengatakan, modal BNI masih sangat cukup. Namun demikian, BNI memiliki rencana untuk ekspansi bisnis di lini usahanya seperti BNI Life atau pun BNI Asset Management. Jika membutuhkan modal yang banyak maka menjual sebagian kepemilikan saham BRIS.

Menurut komposisi kepemilikan saham BRIS, BBNI  memiliki 10,72 miliar saham atau setara 23,24%. Lalu ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menguasai 23,74 miliar saham BRIS, setara dengan kepemilikan 51,47%. Lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengantongi 7,09 miliar saham perusahaan atau setara 15,38%.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, sebelumnya mengatakan, BRI dan BNI akan keluar secara perlahan dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Sementara Bank Mandiri tetap akan menjadi pemegang saham pengendali.

Dia berharap investor baru nantinya bisa menjadikan BSI sebagai bank syariah yang bertumbuh secara global. Sebagaimana diketahui, BUMN kini tengah berusaha untuk mendapatkan investor strategis dari Timur Tengah untuk BRIS.

Namun, hingga kini kabar mengenai investor strategis BSI masih belum terungkap. Pasalnya belum ada tanda-tanda kesepakatan dari BRIS maupun investor strategis Timur Tengah.


Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail