Saham Emiten Tommy Soeharto GOLF Naik 30% Saat Listing, Cek Prospeknya

Istimewa
Komisaris Utama PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) Darma Mangkuluhur Hutomo saat listing perdana saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (8/7).
8/7/2024, 10.18 WIB

Emiten milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) resmi mencatatkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (8/7). Pada debut perdananya, saham GOLF dibuka menguat 18% ke Rp 236 per saham.

GOLF menjadi menjadi emiten ke-30 di bursa pada tahun ini. Emiten konsumer siklikal ini menunjuk Samuel Sekuritas Indonesia, KB Valbury Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan. 

Saham GOLF melantai di bursa lewat IPO dengan harga Rp 200 per lembar saham. Setelah pembukaan, harga saham GOLF melesat ke level Rp 260 per lembar saham atau naik 30% pada pukul 09.10 WIB. 

Volume saham emiten industri jasa konsultasi manajemen dan pengelolaan lapangan golf, pengembangan properti itu diperdagangkan tercatat  347,65 juta dengan nilai transaksinya Rp 84,72 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 22.142 kali. Adapun kapitalisasi pasar Intra GolfLink Resorts pagi ini senilai Rp 5,07 triliun.

Merujuk prospektus perusahaan pemegang saham dan penerima manfaat akhir GOLF adalah PT Bali Pecatu Graha sebanyak 98,3% dan PT Mandalapratama Permai sebanyak 1,6%. Bali Pacetu merupakan perusahaan yang dikendalikan Tommy Soeharto dan Sigit Jardjojudanto.

Di Bali Pecatu Tommy memiliki 20,22% saham dan Sigit melalui PT Mandalapratama sebanyak 33,69%. Saham lainnya sebanyak 46,09% menjadi milik Humpus Land yang juga merupakan perusahaan milik Tommy. 

Komisaris Utama Intra Golflink Resorts, Darma Mangkuluhur Hutomo mengatakan setelah IPO, perusahaan akan ekspansi secara agresif untuk mengembangkan infrastruktur dan ekosistem di sektor golf tourism. Ia berharap GOLF bisa menjadi pionir dan destinasi wisata golf utama pilihan para wisatawan, baik lokal maupun asing. 

Di samping itu, Ia juga berharap pengembangan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan di sekitar area golf dapat  mendongkrak pendapatan berulang (recurring income) perusahaan.

“Sehingga laba perseroan juga bisa terus tumbuh positif," kata Darma dalam keterangan resminya, Senin (8/7).

Sebelumnya Intra Golflink Resorts telah menyelesaikan penawaran awal (bookbuilding) saham IPO pada 25 Juni 2024 dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2024. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 1,95 miliar unit atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

“Jumlah seluruh penawaran umum perdana saham ini adalah sejumlah Rp 390 miliar,” ujar perusahaan dalam prospektus. 

Setelah IPO, kepemilikan Bali Pecatu Graha selaku pengendali menyusut dari 98,33 menjadi 88,49%. Sedangkan saham PT Mandalapratama Permai berkurang dari 1,6% menjadi 1,5%. Adapun masyarakat akan menggenggam 10% saham milik perusahaan. 

Rencana Usaha Usai IPO  

Apabila menilik laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2023, total aset GOLF mencapai 7,76 triliun. Sepanjang 2023 pendapatan GOLF naik signifikan hingga 59% dari Rp 111,63 miliar menjadi Rp 177,58 milia Adapun laba bersih perseroan melonjak hingga 136% year on year (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp 60,18 miliar. 

Perseroan berharap, lonjakan kinerja ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Setelah penawaran umum perusahaan memiliki kebijakan membayarkan dividen dengan rasio sebanyaknya 30% dari laba tahun berjalan. Pembagian dividen dimungkinan berlaku untuk tahun buku 2024 sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.

Terkait dengan potensi penggunaan dana hasil IPO, Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memastikan bahwa rencana investasi yang sudah ditetapkan dalam prospektus akan direalisasikan sesuai peruntukannya. Salah satunya untuk pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ beserta fasilitas pendukungnya di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.  

“Sudah dimulai dan dana hasil IPO dipastikan cukup untuk membiayai pengembangan awal," ujar Dwi. 

Pengembangan proyek prestisius tersebut dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan selesai pada 2026. Kedua proyek ini dipercaya bisa meningkatkan pendapatan dan laba Intra Golflink Resorts di masa mendatang. Komisaris Utama Intra Golflink Resorts, Darma Mangkuluhur Hutomo optimistis dapat mengoptimalkan potensi yang ada untuk mewujudkan pertumbuhan keberlanjutan dan berinovasi. Hal itu melalui tiga lapangan golf yang dikelola dan dimiliki perusahaan baik secara langsung maupun melalui entitas asosiasi. 

Adapun, ketiga lapangan golf tersebut adalah ‘Palm Hills Golf Club Bogor’ yang dikelola melalui SGU, ‘New Kuta Golf Bali’ yang berada di bawah kendali NKG. ‘Black Rocks Hotel & Golf Club Belitung’ yang dimiliki melalui entitas asosiasi, yakni PT Belitung Golf And Resorts.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila