PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli menghabiskan dana hasil penawaran umum saham perdana atau IPO senilai Rp 7,74 triliun. Dana IPO paling banyak digunakan untuk melunasi utang bank Rp 5,5 triliun, salah satunya kepada BCA.
Emiten e-commerce milik Grup Djarum ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 8 November 2022. Sehingga, dana publik yang terkumpul ludes terpakai dalam waktu 20 bulan setelah IPO.
Direktur BELI Ronald Winardi merinci, Rp 1,27 triliun telah direalisasikan untuk modal kerja BELI. Selain itu, perusahaan memakai Rp 5,5 triliun dana IPO untuk melunasi utang bank kepada Bank BCA dan BTPN.
"Pelunasan Rp 2,75 triliun ke Bank BCA dan Rp 2,75 triliun ke Bank BTPN," kata Ronald dalam laporannya, dikutip Selasa (16/7).
Pada saat perdana penawaran saham BELI memasang harga Rp 450 per saham. Kini, pada penutupan sesi pertama Selasa (16/7), BELI berada di posisi Rp 452 per saham atau naik dua poin (0,44%) dibandingkan dengan Senin (15/7).
Volume saham Blibli yang diperdagangkan tercatat 3,08 juta dengan nilai transaksi Rp 1,38 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 23 kali. Kapitalisasi pasar SPRE mencapai Rp 55,69 triliun.
Blibli mencatatkan rugi bersih senilai Rp 691,29 miliar pada kuartal I 2024. Kerugian ini menurun 21,28% dibandingkan kuartal I 2023 senilai Rp 878,17 miliar. Sedangkan pendapatan bersih konsolidasi naik 2% dari Rp 3,83 triliun pada kuartal I 2023 menjadi Rp 3,92 triliun pada kuartal I 2024.