Jasa Marga (JSMR) Masuk Indeks LQ45, Analis Rekomendasikan Beli

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.
Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjadi penghuni baru indeks bergengsi LQ45, menggantikan posisi PT Saratoga Investama Tbk (SRTG).
26/7/2024, 15.11 WIB

Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjadi penghuni baru indeks bergengsi LQ45, menggantikan posisi PT Saratoga Investama Tbk (SRTG). Analis menilai masuknya JSMR ke dalam LQ45 menjadi sinyal positif sehingga mereka merekomendasikan investor untuk membeli saham tersebut. 

Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta mengatakan alasan masuknya Jasa Marga ke LQ45 karena saham tersebut menunjukkan kecenderungan naik atau mengalami peningkatan secara berturut-turut (uptrend).

Selain itu, kata Nafan, kinerja Jasa Marga dinilai positif, misalnya saja emiten BUMN jalan tol ini mencetak laba bersih sebesar Rp 585,92 miliar pada kuartal pertama 2024, naik 17,76% secara tahunan atau year on year (yoy).

Nafan pun merekomendasikan agar investor menahan atau hold saham Saratoga kemudian mencairkan keuntungan (take profit) di harga Rp 1.340 per saham. "Mantain buy (beli) untuk Jasa Marga dan take profit di Rp 5.775 per saham," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Jumat (26/7).

Di sisi lain, SRTG ini membukukan kerugian bersih Rp 10,14 triliun sepanjang 2023. Kerugian ini cukup dalam karena perusahaan mengalami kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp 13,81 triliun. Padahal, perusahaan investasi milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaja ini masih membukukan laba Rp 4,61 triliun pada 2022.

Jasa Marga resmi menggeser posisi SRTG dari Indeks LQ45, efektif mulai 1 Agustus sampai dengan 31 Oktober 2024. Saham yang masuk ke LQ45 dinilai memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar dan merupakan saham yang direkomendasikan untuk para investor termasuk investor pemula.

Indeks LQ45 merupakan akronim dari Liquid 45. Secara sederhana, indeks ini diartikan sebagai indeks yang beranggotakan 45 saham yang likuiditasnya tinggi. Namun, jumlah saham untuk perhitungan indeks akan disesuaikan pada tanggal efektif apabila terjadi aksi korporasi oleh otoritas bursa.


Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail