Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat 1,85% menjelang pengumuman laporan kinerja semester pertama 2024, Selasa (30/7) sore.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 14.30 WIB, harga saham GOTO naik 1,85% ke level Rp 55 dari harga penutupan Senin (29/7) yang sebesar Rp 54 per saham. Pergerakan saham GOTO bervariasi, walaupun mengalami kenaikan tetapi sempat merosot ke level Rp 53 sebagai level terendah.
Volume saham GOTO yang diperdagangkan tercatat 867 juta saham dengan nilai transaksi Rp 46,77 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 5.790 kali. Sementara itu, kapitalisasi pasar emiten teknologi itu mencapai Rp 66,08 triliun.
Menurut jejak kinerja perusahaan, GOTO mencatatkan kerugian Rp 90,4 triliun sepanjang tahun 2023. Kerugian tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 40,4 triliun. Penyebabnya adalah adanya pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp 78,8 triliun imbas dari transaksi penjualan saham GOTO di Tokopedia kepada ByteDance, induk TikTok.
Namun, jika mengecualikan penghitungan pembalikan goodwill, kerugian GOTO tahun lalu mencapai Rp 11,8 triliun. Angka ini susut 60% dibanding tahun 2022 sebesar Rp 29,4 triliun.
Menelisik lebih lanjut laporan kinerjanya, beban GOTO terkikis hingga 39,86% pada 2023 menjadi Rp 25,06 triliun jika dibandingkan dengan beban 2022 sebesar Rp 41,67 triliun. Hal ini menyebabkan rugi usaha GOTO turun pesat 66,11% menjadi Rp 10,27 triliun sepanjang 2023, jika dibandingkan rugi usaha 2022 yang sebesar Rp 30,32 triliun.
Pada kuartal keempat 2023, perusahaan juga telah membukukan indikator profitabilitas dengan membukukan EBITDA yang disesuaikan Rp 77 miliar. Capaian ini berbalik dari kerugian Rp 3,1 triliun pada kuartal keempat tahun 2022 lalu.
Lalu pada kuartal pertama 2024, GOTO membukukan kerugian bersih tahun berjalan Rp 937 miliar pada periode kuartal pertama 2024. Kerugian ini susut 76% dibanding periode sama kuartal pertama tahun lalu Rp 3,86 triliun.
Capaian ini juga menandai penurunan kerugian GOTO di bawah Rp 1 triliun untuk pertama kalinya sejak debut perdana di bursa pada 2022 lalu. Apabila melihat kinerja proforma yang telah mendekonsolidasikan Tokopedia, kerugian GOTO susut 85% menjadi Rp 420 miliar dari tahun sebelumnya Rp 2,82 triliun. Pada Januari hingga Maret 2024, perusahaan membukukan kenaikan pendapatan bersih 22% menjadi Rp 4,07 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 3,33 triliun.
GOTO Gencar Perbaiki Kinerja Perusahaan
Dua catatan kinerja GOTO menunjukkan perbaikan kinerja, apalagi setelah melepas mayoritas saham di bisnis e-commerce Tokopedia kepada TikTok Januari lalu. Hal ini dilakukan GOTO agar beban usahanya semakin berkurang. Alhasil, perusahaan bisa mencapai untung lebih cepat di tengah kian ketatnya persaingan bisnis.
Tidak hanya melepas mayoritas saham Tokopedia, perusahaan juga menyepakati perjanjian jual beli bersyarat mengenai pelepasan GoTo Logistics (GTL), unit bisnis pengiriman pendukung Tokopedia. Transaksi ini dituntaskan pada kuartal kedua tahun ini.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda sebelumnya memperkirakan outlook perusahaan danpergerakan saham GOTO pada 2024 ini cukup cerah. Meskipun, dari sisi kinerja tiga bulan pertama perusahaan teknologi ini masih membukukan kerugian.
Menurutnya, dampak dekonsolidasi Tokopedia terhadap kinerja GOTO dapat mempengaruhi aset, pendapatannya, serta labanya. Di sisi lain, perbaikan yang tercermin pada kinerja kuartal pertama serta fokus pada segmen bisnis fintech dan ODS menjadi potensi baru GOTO untuk mencetak pertumbuhan positif.
“Ada potensi pemulihan di tahun ini untuk kinerja GOTO. Hal ini dapat mempengaruhi juga pada pergerakan saham GOTO yang akan bagus,” ujar Vicky saat dihubungi Katadata.co.id.