PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) resmi mencatatkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (7/8). Perusahaan tersebut menjadi emiten ke-33 di bursa pada tahun ini. 

Pada debut perdananya, saham DOSS dibuka hampir menyentuh Auto Reject Atas (ARA) atau melesat 34,81% ke Rp 182 per saham. Setelah pembukaan, sahamnya masih bertengger di level Rp 182 per lembar saham pada pukul 09.05 WIB.

 Volume saham DOSS diperdagangkan tercatat 3,13 juta dengan nilai transaksinya Rp 570,48 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3.102 kali. Adapun kapitalisasi pasar Global Sukses Digital pagi ini senilai Rp 313,95  miliar.

 CEO & Founder Global Sukses Digital, Tahir Matulatan, mengatakan bahwa perusahaan optimistis  DOSS akan semakin kuat dalam mengembangkan ekosistem fotografi dan videografi di Indonesia dengan dukungan pasar modal. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat posisi di industri fotografi, tetapi juga memberikan peluang untuk berinovasi dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

 “Dengan IPO ini kami berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” kata Tahir di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/8).

 Emiten alat fotografi itu mematok harga saham penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp 135 per lembar. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 60,75 miliar.

 Berdasarkan prospektus yang dikutip pada Senin (7/8), harga saham perdana tersebut merupakan nilai atas dari harga penawaran awal di rentang Rp 130-135 per lembar. Emiten perdagangan eceran alat fotografi itu melepas maksimal 450 juta lembar saham atau 26,09% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO.

 Adapun PT Samuel Sekuritas Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Global Sukses Digital. Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam prospektus, DOSS akan menggunakan 27,4% dari dana IPO untuk belanja modal atau capital expenditure. Dana ini termasuk biaya sewa gerai, pengembangan gerai baru, dan renovasi gerai lama mulai tahun 2024 dan 2025.

 Secara rinci, penggunaannya meliputi perluasan area gerai di Ratu Plaza Mall hingga 1.500 m&³2; serta pembukaan gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan. Biaya gerai baru di masing-masing kota mencakup sewa dan renovasi. Kemudian 72,6% dari dana IPO akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan, demi mendukung kegiatan usaha utama dan operasional. 

Hal itu termasuk pembiayaan untuk pengadaan, distribusi, kelengkapan persediaan, dan beban operasional lainnya pada tahun 2024 dan 2025, baik di gerai lama di Ratu Plaza Mall maupun di gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari, dan Medan. Demi menarik minat investor, di dalam prospektus, DOSS juga berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 30% atas laba bersih perseroan. 

 Bila menilik laporan keuangan perusahaan, laba bersih untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 naik 32,25% menjadi Rp 23,73 miliar. Tahun sebelumnya DOSS membukukan laba sebesar Rp 17,94 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 6,10 miliar atau 27,84%.

Selain itu DOSS juga akan mengembangkan teknologi layanan unggulan seperti:

 1. RFID Technology

Global Sukses Digital berencana mengadopsi teknologi RFID (Radio Frequency Identification) ke dalam sistem gudang dan Point of Sale (POS) di jaringan retailnya. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, keakuratan inventaris, dan kepuasan pelanggan secara signifikan. RFID memungkinkan pelacakan barang yang lebih akurat dan real-time. 

 Dengan demikian hal itu dapat mengurangi risiko kehilangan barang dan meningkatkan kecepatan dalam proses checkout di toko. Integrasi RFID ini akan membantu DOSS menjadi lebih kompetitif dan profitabel di industri retail kamera.

2. Pengembangan Aplikasi Artisan Finder

Selain itu, DOSS juga akan mengembangkan aplikasi Artisan Finder, sebuah marketplace dinamis yang dirancang untuk menghubungkan klien dengan fotografer dan videografer berbakat. Aplikasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem kreatif di mana klien dapat dengan mudah menemukan dan memesan layanan dari para profesional di bidang fotografi dan videografi. 

 Pengembangan platform ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar DOSS serta menyediakan peluang bisnis baru bagi para pelaku kreatif di Indonesia.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila