Jika Kinerja Membaik, Analis Nilai Saham GOTO Berpeluang Naik

@tokopedia/Instagram
Mirae Asset Sekuritas menyebut masih ada peluang bagi saham GOTO untuk bangkit dari jika kinerja perusahaan membaik dan mencapai profit.
9/8/2024, 15.28 WIB

Sejak awal tahun ini, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sudah turun 41,38% ke level Rp 50. Mirae Asset Sekuritas menyebut masih ada peluang bagi saham GOTO untuk bangkit dari jika kinerja perusahaan membaik dan mencapai profit.

Roger MM, Head of Investment Solution Mirae Asset Sekuritas, mengatakan saham-saham di sektor teknologi cenderung sensitif terhadap perubahan suku bunga. Apabila suku bunga turun, hal ini dapat memberikan sentimen positif pada sektor teknologi, terutama jika penurunannya bersifat agresif. Ia juga menyebut penurunan tingkat suku bunga juga berpotensi meningkatkan daya beli investor untuk berinvestasi.

"Jadi, saham-saham teknologi bisa bangkit lagi," kata Roger kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/8).

Roger menambahkan, jika GOTO berhasil memperbaiki kinerjanya dan mencapai profit, investor pasti akan tertarik untuk mengoleksi saham emiten teknologi itu. Apalagi, harga saham GOTO saat ini sudah terdiskon 84,9% dari harga IPO-nya yang sebesar Rp 338 per saham. Selain itu, menyebut GOTO optimistis EBITDA akan positif pada 2025.

Hingga kuartal II 2024 ini, kinerja keuangan GOTO masih membukukan kerugian. Oleh karena itu, investor yang fokus pada fundamental dinilai lebih memilih perusahaan yang menguntungkan dan mampu memberikan dividen.

"Kalau nyangkut (di saham) lalu tidak diberi dividen kan tidak enak. Kalau nyangkut tetapi dapat dividen kan (masih) lebih baik," kata Roger.

Meski demikian, Roger menegaskan bahwa investor cenderung ingin melihat kinerja saham besar yang masuk dalam indeks bergengsi LQ45 dan memiliki kapitalisasi pasar di jajaran 20 besar memberikan keuntungan. Banyak investor yang membeli saham saat IPO dengan harga tinggi, sehingga manajemen harus meningkatkan kinerja perusahaan agar saham GOTO kembali diminati. 

Hingga pukul 15.00 WIB, harga saham GOTO naik 2% menjadi Rp 51. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 1,1 miliar saham dengan frekuensi 5.521 kali. Nilai transaksi saham GOTO mencapai Rp 56,16 miliar.

Kerugian GOTO di Semester I 2024 Turun

Pada semester pertama 2024, GOTO mencatatkan penurunan kerugian sebesar 62,3%. Melansir dari laporan keuangan perusahaan, rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 2,69 triliun dibandingkan dengan semester pertama 2023 yang mencapai Rp 7,16 triliun. 

GOTO mencatatkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) inti grup yang mengecualikan merchant payment gateway, tumbuh 54% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai Rp 63,2 triliun. Sementara itu, GTV Grup pada kuartal ini tumbuh 26% mencapai Rp 121,5 triliun. 

Pendapatan perusahaan tumbuh 39% secara tahunan mencapai Rp 4,3 triliun. Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan membaik sebesar 95% secara tahunan dan 53% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) mencapai Rp 48 miliar. 

Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari on-demand services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman, serta pengelolaan beban usaha secara disiplin. 

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi perusahaan untuk fokus pada konsumen mass market.

"Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline (pendapatan) serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan untuk mencapai impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024," kata Patrick dalam keterangan resminya, Juli lalu.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila