Emiten Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) meraih kontrak dengan PT Pasir Bara Prima dengan nilai Rp 17,4 triliun. Kedua perusahaan tersebut telah menandatangani perjanjian kerja sama terkait jasa pertambangan pada 3 Juli 2024.
Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto mengatakan, hubungan kerja sama dengan Pasir Bara Prima tidak memiliki hubungan afiliasi.
''Tujuan kontrak ini yaitu implementasi strategi jangka panjang Petrosea melalui peningkatan aktivitas operasional jasa pertambangan,'' kata Anto dalam keterangan resmi, Selasa (13/8).
Ia menjelaskan bahwa jangka waktu kontrak ini adalah life of mine atau sesuai dengan umur tambang. Adapun umur tambang yang dimaksud adalah taksiran umur ekonomis tambang yang dihitung dengan membagi jumlah cadangan dengan rencana produksi tambang per tahun.
"Kontrak ini memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha serta meningkatkan kinerja keuangan dan operasional Petrosea," ujarnya.
Kinerja Petrosea di 2023
Adapun emiten kontraktor tambang ini mencatatkan laba bersih sebesar US$ 10,57 juta atau setara Rp 167,1 miliar pada September 2023. Nilai itu berdasarkan kurs saat itu Rp 15.797 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada periode yang sama, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar US$ 418,78 juta atau setara Rp 6,61 triliun. Pendapatan perusahaan naik 27,04% dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar US$ 329,6 juta.
Pendapatan ini diperoleh perusahaan dari pendapatan penambangan sebesar US$ 268,8 juta, pendapatan konstruksi dan rekayasa US$ 115,4 juta, pendapatan jasa sebesar US$ 30,9 juta, dan lain-lain US$ 1,89 juta.