IHSG Dibuka Melemah 0,86% Jelang Aksi Demo dan Rapat Paripurna DPR
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 27,82 poin atau 0,37% di level 7.526 pada perdagangan saham, Kamis (22/8) pukul 09.00 pagi. Kemudian pada pukul 09.10 WIB, IHSG anjlok 0,86% ke level 7.489.
Penurunan IHSG ini terjadi jelang aksi mahasiswa, buruh, civitas akademisi hingga masyarakat umum yang akan menggelar demonstrasi Kamis (22/8) dan Jumat (23/8) di beberapa kota di Indonesia. Sejak Rabu (21/8) muncul ajakan berdemonstrasi di media sosial dalam rangka menghentikan langkah DPR menggelar Rapat Paripurna untuk mengesahkan revisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada.
Kemarin, IHSG ditutup menguat di level 7.554 pada penutupan perdagangan Rabu (21/8), setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday di 7.594.
Menanggapi hal itu, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan diperlukan stabilitas politik dan keamanan di dalam negeri tetap terjaga untuk menjaga IHSG.
“Yang terpenting tingkat stabilitas politik dan keamanan domestik masih terjamin, sehingga terciptalah capital inflow (menarik investor asing),” kata Nafan kepada Katadata.co.id, Kamis (22/8).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 333,95 miliar dengan volume 204,32 juta saham dan frekuensi sebanyak 17.179 kali. Sebanyak 80 saham menguat, 120 saham terkoreksi, dan 241 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pada sesi I hari ini mencapai Rp 12.822 triliun.
Tak hanya itu dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, sepuluh sektor terpantau anjlok. Saham-saham properti mencatat kenaikan terbesar yakni 1,07%. Adapun sektor tersebut yang berada di zona merah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,29% ke Rp 1.150.
Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Hang Seng naik 0,33% dan Nikkei terangkat 0,96%. Sedangkan Shanghai Composite turun 0,13% dan Straits Times tergelincir 0,30%.
Aksi Demo Hari ini
Ajakan berkumpul di DPR datang dari kelompok mahasiswa dan juga buruh. Sekretaris Jenderal Partai Buruh Ferri Nuzarli memperkirakan lebih dari 5.000 orang massa buruh tani dan nelayan dari Jawa Barat, Jakarta, dan Banten berpartisipasi.
“Melihat isu dan instruksi yang kami sebar, sepertinya semangat rakyat dan buruh lainnya bisa turun lebih besar. Mungkin bisa di luar perkiraan kami” kata Ferri Nuzarli di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Rabu (21/8).
Seruan aksi demo di depan Gedung DPR itu disampaikan melalui akun X @Ecopartaiburuh. "Partai Buruh akan kembali turun ke jalan. Kali ini di depan Gedung DPR RI. Mendesak DPR tak menganulir putusan MK soal ambang batas Pilkada," tulis akun, Rabu (21/8).
Civitas Akademisi dan Aktivis 98 Demo di MK
Guru besar, ilmuwan politik, ahli hukum tata negara, hingga aktivis 1998 melakukan aksi kawal putusan MK pada hari ini. Mereka menggelar aksi menyatakan keprihatinan dan menganggap langkah DPR sebagai tragedi konstitusional.
"Ada semacam pembegalan terhadap demokrasi dan pelanggaran terhadap konstitusi. Demokrasi Indonesia telah bangkrut," tulis undangan aksi tersebut yang diterima Redaksi Katadata, Rabu malam (21/8).
Aksi tersebut akan dilaksanakan pukul 10.00 WIB. Adapun beberapa nama yang ada di undangan tersebut adalah Abdur Rasyad, Abraham Samad, Arie Kriting, Bivitri Susanti, Connie R. Bakrie, Goenawan Mohamad, Saiful Mujani, hingga Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.