IHSG Sempat Cetak Rekor Tertinggi 3 Hari Beruntun, BEI Beri Penjelasan

Fauza Syahputra|Katadata
Pekerja berada di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/6/2024). IHSG merosot 39,63 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.935 pada penutupan perdagangan akhir pekan ini.
23/8/2024, 16.05 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH) bahkan sampai tiga hari beruntun. 

Pada awal minggu ini, IHSG tembus ATH ke level 7.466 atau naik 0,47% pada penutupan perdagangan, Senin (19/8) sore. Kemudian pada penutupan perdagangan Selasa (20/8) sore, IHSG juga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa setelah ditutup menguat 0,9% ke level 7.533. 

IHSG  kembali mencetak rekor dengan naik 0,35% ke level 7.560, mencapai level tertinggi baru pada perdagangan sesi pertama, Rabu (21/8). Dalam sesi perdagangan intraday, pergerakan IHSG sempat menembus ke level 7.592 atau naik 0,77% pada pukul 09.10 WIB pada hari Rabu. 

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut kenaikan itu sebagai dinamika pasar saham yang mencerminkan ekspektasi investor. Sehingga, baik dalam kondisi pasar sangat tertekan atau mencapai rekor tertinggi, bursa tetap menanggapi hal tersebut dengan cara yang sama.

“Itu adalah dinamika di pasar, refleksi dari ekspektasi investor,” kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/8).

Menurut Jeffrey, tugas bursa hanya menyelenggarakan perdagangan dan bukan untuk menargetkan atau mengendalikan indeks. Karena mengendalikan indeks di luar kemampuan bursa dan BEI tidak ada niat untuk mengendalikan indeks sama sekali. “Itu sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme di pasar,” ujar Jeffrey. 

Usai Cetak Rekor, IHSG Melemah

Namun, pada Kamis (22/8) kemarin, IHSG dibuka turun 27,82 poin atau 0,37% di level 7.526 pada perdagangan saham pukul 09.00 WIB. Kemudian pada pukul 09.10 WIB, IHSG anjlok 0,86% ke level 7.489. 

Penurunan IHSG ini terjadi jelang aksi mahasiswa, buruh, civitas akademisi hingga masyarakat umum yang akan menggelar demonstrasi Kamis (22/8) dan Jumat (23/8) di beberapa kota di Indonesia. Sejak Rabu (21/8) muncul ajakan demonstrasi di media sosial dalam rangka menghentikan langkah DPR menggelar Rapat Paripurna untuk mengesahkan revisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada.

Akan tetapi, IHSG mulai naik 55,08 poin atau 0,74% ke level 7.543 pada penutupan perdagangan saham sesi I Jumat siang (23/8). Pelaku pasar melihat kondisi politik dalam negeri semakin kondusif setelah DPR membatalkan rencana pengesahan RUU Pilkada. 

Dengan kondisi yang semakin kondusif, kinerja IHSG pada siang ini berbalik naik atau rebound dari penutupan perdagangan Kamis (22/8) yang sempat turun sebesar 0,87% ke level 7.488.

 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila