Emiten milik orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk atau BREN masuk Financial Times Stock Exchange atau FTSE, setelah sempat batal masuk pada Juni.
FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19 ribu perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar alias market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara, termasuk negara berkembang.
BREN menduduki posisi kedua dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia atau BEI, yakni Rp 1.264 triliun. Barito Renewables Energy pun masuk dalam perubahan indeks FTSE kategori large cap.
Berdasarkan pengumuman FTSE, Barito Renewables Energy masuk indeks mulai 23 September. Dengan demikian, perubahan tinjauan masih dapat direvisi hingga penutupan perdagangan pada 6 September.
Perubahan tinjauan indeks akan dianggap final pada 9 September.
“Perubahan selanjutnya umumnya hanya akan dipertimbangkan dalam keadaan luar biasa, sesuai dengan kebijakan dan pedoman perhitungan ulang FTSE Russell,” demikian isi keterangan resmi FTSE.
Harga saham BREN pun ditutup menguat 0,80% ke level Rp 9.450 per lembar, dengan nilai transaksi Rp 224,83 miliar. Harga saham Barito Renewables Energy naik 8% dalam sepekan dan 88,06% dalam enam bulan terakhir.
Berdasarkan pengumuman FTSE Russell pada London Stock Exchange Group (LSEG) Business pada Juni, BREN batal masuk FTSE karena masuk papan pemantauan khusus dengan skema full call auction.
Manajemen FTSE mengatakan pada Juni, BEI meluncurkan Papan Daftar Efek Dalam Pengawasan alias watchlist untuk saham yang memiliki karakteristik atau kriteria tertentu.
Selain itu, seluruh saham dalam pengawasan beralih ke perdagangan dengan menggunakan mekanisme lelang panggilan secara berkala mulai 25 Maret.