PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat peningkatan laba bersih sebesar 18,1% secara year on year (YoY), mencapai Rp1,8 triliun hingga Juni 2024. Corporate Secretary dan Investor Relations Manager KLBF, Syeren Amanda, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif di seluruh segmen bisnis, efisiensi pengelolaan biaya operasional, serta kontribusi dari biaya non-operasional yang mendukung.
Meski margin laba kotor relatif stabil di 39,6% dibandingkan dengan Q1-24, terdapat sedikit penurunan dibandingkan dengan 1H-23 yang mencapai 40,7%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh perubahan dalam bauran produk.
“Kami menilai kinerja Semester I-2024 menunjukkan tanda pemulihan yang baik dari sisi volume permintaan, dan dibarengi dengan trend pemulihan margin yang positif," jelas dia dalam paparan Public Expose, Selasa (27/8).
Ia menjelaskan , berbagai inisiatif strategis berjalan sesuai rencana khususnya untuk membangun ekosistem onkologi, obat biologi, obat generik dan alat kesehatan, serta kemitraan strategis untuk membangun produksi bahan baku obat.
Dengan tetap mewaspadai gejolak eksternal dari kondisi finansial dan geopolitik global, KALBE terus memperkuat posisinya dalam industri kesehatan Indonesia.
Presiden Direktur Kalbe, Irawati Setiady, menegaskan komitmen perseroan untuk terus bertumbuh dan memanfaatkan setiap peluang yang ada, demi memperkuat kemandirian kesehatan di Indonesia.
Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai divisi Kalbe menunjukkan kinerja yang solid. Divisi Obat Resep mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 7,6% secara year on year (YoY).
Pencapaian ini didukung oleh segmen obat generik yang berperan penting dalam memastikan ketersediaan obat bagi program BPJS Kesehatan, serta penguatan pada obat-obatan specialty.
Kalbe juga semakin mantap dalam memajukan inovasi di bidang farmasi, khususnya melalui pengembangan obat-obatan biologi dan onkologi, serta mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ke depan, perusahaan ini berencana memperluas penetrasi obat-obatan onkologi ke wilayah Asia Tenggara.
Divisi Produk Kesehatan juga mencatat pertumbuhan dengan peningkatan penjualan bersih sebesar 1,3% YoY, yang didorong oleh pemulihan bertahap di pasar lokal dan ekspor yang mulai menunjukkan tren positif.
Kalbe terus berfokus pada pengembangan produk dalam kategori preventif dan wellness, yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung gaya hidup sehat masyarakat.
Pada divisi Nutrisi, Kalbe mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 0,5% YoY, didorong oleh pertumbuhan di segmen produk menengah dan minuman. Pertumbuhan ini bahkan melampaui rata-rata pasar lokal untuk kategori susu bubuk.
Kalbe akan terus mengarahkan fokus pada pengembangan produk ready-to-drink dan produk dengan harga yang lebih terjangkau, sebagai bagian dari strategi untuk memperluas pangsa pasar di masa depan.
Sementara itu, divisi Distribusi dan Logistik mencatat peningkatan penjualan bersih sebesar 17,1% YoY, berkat kontribusi dari prinsipal eksternal yang semakin meningkat, termasuk penambahan prinsipal baru.
Kalbe berencana untuk terus mengembangkan bisnis distribusi, dengan fokus pada pengembangan alat kesehatan sebagai sumber pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.