PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dari Grup Sinar Mas mengonfirmasi bahwa akuisisi PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) kini memasuki tahap finalisasi dan diharapkan selesai pada akhir 2024. Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, menjelaskan bahwa akuisisi ini bertujuan menambah land bank dan memperluas cakupan geografis perusahaan.
Proses administrasi dan regulasi sedang diselesaikan, dan pembayaran akan dilakukan segera setelah seluruh persyaratan terpenuhi. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi BSDE di pasar properti dan meningkatkan nilai jangka panjang perusahaan.
Dengan demikian, ia berharap semua transaksi diharapkan selesai dan pembayaran akan dilakukan setelah semua proses administrasi rampung.
“Semoga bisa dibayarkan tahun ini atau tahun depan,” kata Hermawan dalam konferensi pers paparan publik 2024 BSDE secara virtual, Rabu (28/8).
Ia juga sebelumnya menyebut telah menandatangani perjanjian pembelian saham SMDM dari Top Global Limited (TGL) pada 31 Juli 2024. Top Global Limited merupakan perusahaan pengembang real estat serta manajemen dan investasi properti yang berada di Singapura. Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan saham tersebut, perseroan akan menjadi pengendali baru SMDM.
“Setelah penyelesaian rencana pengambilalihan, sebagai pengendali baru SMDM, perseroan akan melaksanakan penawaran tender wajib mandatory tender offer,” kata Hermawan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (2/8).
Sebelumnya, Direktur Suryamas Dutamakmur Ratna Juwanita Haliman mengaku pihaknya belum memiliki informasi tambahan secara detail mengenai akuisisi tersebut. Pihaknya saat ini masih menunggu proses pengambilalihan saham oleh BSDE.
Ratna menginformasikan bahwa estimasi harga akuisisi yang akan dibayar oleh Bumi Serpong Damai sebesar SG$ 195,19 miliar untuk 4.390.121.595 saham sesuai keterbukaan informasi BSDE. Bumi Serpong Damai nantinya akan mengambil alih sekitar 91,99% saham SMDM dan akan dimiliki oleh Top Global Limited.
"SMDM selaku perusahaan target tetap menjalankan operasional perusahaan seperti biasa dan menunggu proses pengambilalihan," demikian penjelasan Ratna dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (6/8).
Ia juga menilai pergantian pemegang saham dari Top Global Limited ke BSDE tidak akan berdampak signifikan. Menurut dia, kegiatan perseroan akan berjalan seperti biasanya.