Laba Petrosea (PTRO) Anjlok 88,6% Jadi Rp 20,49 Miliar di Semeter I-2024
Emiten kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO), mencatatkan penurunan laba bersih secara signifikan pada semester I-2024. Laba bersih perusahaan tercatat sebesar US$ 1,32 juta atau setara Rp 20,49 miliar (dengan kurs Rp 15.500 per dolar AS).
Angka ini mengalami penurunan sebesar 88,6% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana PTRO berhasil meraup laba bersih sebesar US$ 11,59 juta atau Rp 179,66 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan emiten terafiliasi orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu itu sebesar US$ 318,02 juta atau Rp 4,93 triliun. Perolehan tersebut naik 16,1% yoy dari periode yang sama tahun lalu US$ 274,02 juta.
Sepanjang semester pertama 2024 ini, secara rinci pendapatan Petrosea berasal dari segmen penjualan batu bara yaitu US$ 25,95 juta. Kemudian dari segmen konstruksi dan rekayasa, perusahaan meraup pendapatan US$ 141,24 juta.
Tak hanya itu, segmen penambangan menyumbang US$ 130,57 juta, jasa US$ 19,02 juta, dan segmen lainnya sebesar US$ 1,23 juta.
Selanjutnya dari sisi neraca, jumlah aset PTRO tercatat naik 1,1% menjadi US$ 735,50 juta atau setara Rp 11,39 triliun hingga Juni 2024 ini.
Lalu liabilitas perusahaan naik tipis 0,3% menjadi US$ 494,01 juta atau setara Rp 7,65 triliun, dibandingkan Desember 2023 sebesar US$ 492,31 juta.
Kemudian ekuitas perseroan naik 2,5% menjadi US$ 241,58 juta, setara Rp 3,74 triliun hingga semester pertama 2024. Dibandingkan dengan Desember 2023 yaitu US$ 235,63 juta.