Terseret Data Tenaga Kerja AS, Indeks Nikkei 225 Anjlok 3%

ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/NZ/dj
Indeks Nikkei 225 anjlok 3% pada pembukaan perdagangan Senin (9/9).
Penulis: Hari Widowati
9/9/2024, 09.38 WIB

Bursa di Asia-Pasifik berguguran pada pembukaan perdagangan hari Senin (9/9). Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin penurunan di kawasan ini setelah anjlok sebesar 3%. Data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan mengirimkan sinyal negatif ke pasar saham.

Data pembayaran gaji di luar sektor pertanian (nonfarm payrolls) AS naik 142.000, meleset dari kenaikan 161.000 yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Di sisi lain, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 4,2%, sesuai dengan ekspektasi.

Para trader di Asia akan menilai angka Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang direvisi untuk kuartal kedua dan laporan indeks harga konsumen Cina yang akan dirilis hari ini. PDB kuartal kedua Jepang mencapai 2,9% secara tahunan, lebih rendah dari 3,2% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan angka kenaikan 3,1%.

Tingkat inflasi Cina diperkirakan tumbuh 0,7% di bulan Agustus dari tahun lalu dibandingkan dengan 0,5% di bulan Juli.

Nikkei mencatat penurunan 3% sementara Topix yang berbasis lebih luas turun 2,79%. Yen Jepang melemah 0,2% terhadap dolar AS menjadi 142,55. Angka ini menunjukkan penurunan dari level terendah sembilan bulan yang dicapai pada hari Jumat (6/9).

Pasar Saham Jadi Perhatian Para Pialang

Kathy Lien, direktur pelaksana strategi FX di BK Asset Management, mengatakan para trader yen akan mengamati ekuitas dengan seksama karena sentimen risk-off meningkat dan pelepasan carry trade yen diperkirakan akan terus berlanjut. Dalam “Squawk Box Asia” di CNBC, ia juga memperkirakan akan ada beberapa periode penjualan agresif dalam ekuitas bulan ini.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,99% sementara saham-saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 1,72%. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,6%. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 17.443, lebih rendah daripada penutupan terakhir HSI di 17.444,3.

Pada hari Senin pagi, produsen peralatan listrik asal Cina, Midea Group, mengumumkan pencatatan 492,1 juta sahamnya di Hong Kong, dengan harga penawaran antara HK$52 dan HK$54,80 per saham.

Pada harga tertinggi dari kisaran harga tersebut, penawaran tersebut akan bernilai HK$26,97 miliar ($3,46 miliar), yang akan menjadikannya sebagai penawaran saham terbesar di Hong Kong dalam waktu lebih dari tiga tahun.

Pada hari Jumat, S&P 500 mencatat minggu terburuknya sejak Maret 2023. Nasdaq Composite yang didominasi saham-saham teknologi mencatat minggu terburuknya sejak Maret 2022.

Selama sesi perdagangan Jumat (6/9), indeks S&P turun 1,73% sementara Nasdaq turun 2,55%. Dow Jones Industrial Average turun 1,01%.