BEI Kaji Ulang Indeks ESG Leaders, Saham Lo Kheng Hong Tembus Daftar

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom.
Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
11/9/2024, 12.11 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengevaluasi Indeks ESG Leaders. Indeks ini mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan.

Saham-saham yang masuk ke dalam indeks tersebut memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Adapun penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh sustainalytics

Berdasarkan pengumuman dari otoritas BEI, periode efektif evaluasi Indeks ESG Leaders akan berlangsung mulai 18 September 2024 hingga 18 Maret 2025. Dalam evaluasi ini, BEI memperbarui beberapa saham yang dinilai memiliki performa ESG yang solid, likuiditas transaksi yang baik, dan kinerja keuangan yang stabil.

Salah satu saham yang berhasil masuk adalah PT Avia Avian Tbk (AVIA), emiten produsen cat milik konglomerat Hermanto Tanoko. AVIA tercatat memiliki rasio free float sebesar 17,22%, serta ESG risk ratings sebesar 21,92.

Saham lainnya yang masuk adalah PT CIMB Niaga Tbk (BNGA), bank besar milik investor ternama Lo Kheng Hong. BNGA memiliki rasio free float 7,44%, dengan ESG risk ratings sebesar 20,66.

Selain itu, ada juga PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), produsen susu ternama dengan produk beragam yang masuk dalam indeks. CMRY memiliki rasio free float sebesar 22,36%, dengan ESG risk ratings 19,13.

“BEI memiliki hak untuk melakukan perubahan terhadap Indeks BEI tanpa pemberitahuan sebelumnya, termasuk namun tidak terbatas pada metode perhitungan dan hak untuk menangguhkan publikasi atas Indeks BEI,” tulis otoritas BEI, Selasa (10/9).

 Sementara itu berdasarkan dari perhitungan indeks ada beberapa saham terdepak dari daftar,  seperti emten terafiliasi orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Kemudian diikuti oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila