Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai dugaan peretasan pada sistem transaksi aset kripto milik PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK). Laporan ini disampaikan Kasan di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada hari Rabu (11/9).

"Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan," jelas Kasan dalam keterangan resmi, Kamis (12/9)

Kasan juga menambahkan bahwa Indodax kini tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.

"Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik," imbuhnya.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, membenarkan bahwa pihaknya memang mengalami dugaan peretasan.

"Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu, kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. Namun, tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah," jelas Oscar dalam keterangan resmi yang disampaikan Bappebti.

Bagaimana NAsib Investor Kripto?

Sebelumnya, platform jual-beli aset kripto Indodax mengalami serangan hacker dengan potensi transaksi ilegal lebih dari US$ 21 juta atau sekitar Rp 335 miliar.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan sistem beroperasi dengan baik. Akibatnya, platform web dan aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses.

"Saat ini kami bisa mengkonfirmasi saldo member aman 100% secara kripto maupun rupiah," kata Oscar Darmawan kepada wartawan pada Rabu (11/9).

Chief Technology Officer (CTO) Indodax, William Sutanto, menegaskan bahwa Indodax akan menanggung kerugian dari kasus hacking ini. "Untuk pengguna Indodax tidak perlu khawatir karena Indodax akan menanggung kerugian atas kasus hacking ini. Your assets are SAFU," cuit William.

SAFU adalah singkatan dari Secure Asset Fund for Users, alias Aset Aman untuk Pengguna, yang berarti cadangan dana yang disisihkan untuk melindungi aset pengguna dari potensi kerugian atau peretasan.

Indodax memastikan bahwa proses pemeliharaan ini akan menjaga keamanan transaksi pengguna dan akan memberikan kabar setelah investigasi selesai dilakukan. Kabar ini awalnya disebarkan oleh Konsultan Keamanan Siber, Teguh Aprianto, melalui Twitter, yang kemudian dibalas oleh pengguna dengan nada takut, bahkan ada yang khawatir akan asetnya.

Reporter: Selfie Miftahul Jannah