Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,48% pada level 7.798 pada penutupan perdagangan Kamis (12/9). Selama sesi perdagangan, IHSG bahkan sempat mencatatkan rekor baru dengan menembus angka tertinggi sepanjang masa di 7.833, menunjukkan momentum positif yang kuat di pasar saham.
Pilarmas Sekuritas menyatakan Indeks IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring sikap pelaku pasar soal pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed pasca rilis data inflasi AS yang beragam.
Laju inflasi secara tahunan di AS melambat selama lima bulan berturut-turut menjadi 2,5% pada Agustus 2024. Kemudian inflasi inti naik dari sebelumnya 0,2% menjadi 0,3%.
"Data ini memberikan implikasinya terhadap keputusan The Fed yang akan datang dan pasar berspekulasi bahwa The Fed akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih kecil sebesar 0,25% pada pertemuan minggu depan," Kamis (12/9).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 14,62 triliun dengan volume 44,65 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.296.079 kali. Sebanyak 309 saham menguat, 249 saham terkoreksi, dan 238 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 13.420,66 triliun.
Bursa mayoritas melemah seiring dengan kenaikan IHSG. Nikkei 225 meningkat 3,41%, Shanghai Composite Indeks turun 0,17%, Hang Seng melemah 0,77% dan Straits Times naik 0,72%.
Saham top losers:
- PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET)
- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Saham top gainers:
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Bank Panin Indonesia Tbk (PNBN)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)