Pasar keuangan tengah menanti keputusan penting dari The Federal Reserve (The Fed), yang akan diumumkan, Rabu (18/9) waktu AS, atau Kamis, (19/9) waktu Indonesia. Keputusan ini menjadi perhatian global karena sering kali menjadi acuan bagi bank sentral negara lain, termasuk Bank Indonesia, dalam menetapkan kebijakan moneter.
Keputusan The Fed juga memiliki pengaruh besar terhadap nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar keuangan Indonesia secara keseluruhan. Sektor perbankan menjadi salah satu yang terkena dampak dari dinamika pasar hari ini.
Berdasarkan data pergerakan saham dari aplikasi RTI, hingga pukul 10.23, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan penguatan signifikan sebesar 125 poin atau 1,72%, menjadikan harga per sahamnya naik ke level 7.400.
Kemudian, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turut menunjukkan tren positif, naik 50 poin atau 0,89% menjadi 5.675 per saham. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga bergerak naik 25 poin atau 0,47%. Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih bertahan di level 10.425 per saham tanpa perubahan signifikan.
Tak ketinggalan, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) juga menunjukkan peningkatan, naik 20 poin atau 1,05% menjadi 1.445 per saham.
Di sisi lain, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan kenaikan tertinggi di antara perbankan lainnya, dengan lonjakan 90 poin atau 2,85% menjadi 2.890 per saham. Pergerakan ini menunjukkan optimisme investor terhadap sektor perbankan di tengah kondisi pasar yang dinamis.
Sebagai informasi, The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan apakah suku bunga acuan akan dipangkas atau dipertahankan. Perubahan suku bunga The Fed dapat mempengaruhi arus modal, likuiditas, dan sentimen investor.
Oleh karena itu, hasil rapat FOMC ini akan menjadi indikator utama bagi langkah-langkah strategis yang akan diambil Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menghadapi tekanan global.