Harga minyak mentah global mencatat kenaikan lebih dari 1% pada Senin (16/9/2024), didorong oleh dua faktor utama. Yaitu Badai Francine yang masih mengganggu produksi di Teluk Meksiko, Amerika Serikat, dan kedua, antisipasi pasar terhadap keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pekan ini.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November meningkat sebesar US$ 1,14 atau 1,59%, menembus angka US$ 72,75 per barel.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober melonjak US$ 1,44 atau 2,1%, menjadi US$ 70,09 per barel.
Kenaikan terjadi imbas dari kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan serta pengaruh kebijakan moneter AS terhadap prospek ekonomi global. Dinamika harga minyak global ini berdampak langsung ke kondisi pasar di dalam negeri, terutama saham-saham sektor minyak dan gas.
Mengutip harga pergerakan saham dari aplikasi RTI, saham-saham energi mencatatkan pergerakan beragam dalam perdagangan hari ini. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menunjukkan kenaikan sebesar 10 poin atau 0,82%, dengan harga sahamnya meningkat menjadi 1.235 per saham. Sebaliknya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) mengalami penurunan 10 poin atau 0,67%, menjadikannya 1.485 per saham.
Di sisi lain, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) mencatat penurunan lebih tajam, yaitu 2 poin atau 1,64%, dengan harga saham turun menjadi 120 per saham.
PT Super Energy Tbk (SURE) juga mengalami penurunan sebesar 10 poin atau 0,38%, yang membawa harga sahamnya menjadi 2.540 per saham. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan kenaikan sebesar 10 poin atau 0,68%, dengan harga sahamnya mencapai 1.480 per saham.