IHSG Diramal Bergerak Konsolidatif, Saham BRMS dan PGEO jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
24/9/2024, 06.47 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7700-7800 pada perdagangan Selasa (24/9). Phintraco Sekuritas mencatat beberapa sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG. 

Dari eksternal, pasar menantikan banyak data ekonomi penting di Amerika Serikat, di antaranya indeks harga properti dan consumer confidence. Selain itu, pasar juga mencermati pidato dua petinggi the Fed yaitu Kashkari dan Bowman hari ini.

Masih dari AS dan Eropa, perlambatan aktivitas manufaktur di September diredam oleh pemangkasan suku bunga agresif oleh Bank Sentral AS The Federal Reserve atau The Fed dan Bank Sentral Eropa. Dari regional, India dikabarkan menutup peluang bergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership yang saat ini terdiri dari 15 negara Asia-Pacific dan merefleksikan 30% GDP dunia. 

"Selain itu adanya desakan bagi pemerintah Cina untuk meningkatkan stimulus ekonomi semakin besar dari sejumlah ekonom," tulis riset Phintraco Sekuritas, Selasa (24/9).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ASSA). Sementara itu, Pilarmas Sekuritas menjelaskan saat ini data PMI Manufacturing, PMI Services, dan PMI Composite baik Amerika maupun Eropa terus mengalami penurunan dengan cepat. 

Kekhawatiran akan bertambah seiring dengan narasi terjadinya resesi, yang akan mendorong The Fed dan bank sentral lainnya untuk segera bertindak. Pilarmas Sekuritas melihat tekanan akan semakin lebih besar.

Selain itu, pasar obligasi dan saham berpotensi cenderung menguat hari ini, perhatikan sentiment jangka pendeknya. Pasar saat ini juga akan melihat kemungkinan tingkat suku bunga Bank Sentral Jepang akan mengalami kenaikkan sebanyak satu kali lagi hingga akhir tahun mendatang, dengan catatan inflasi mampu menopangnya.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.670 – 7.830," tulis Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Selasa (24/9).

Pilarmas sekuritas menyebut ada beberapa saham yang bisa diperhatikan yakni PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail