IHSG Diprediksi Melemah, Analis Rekomendasikan Saham BBRI hingga INTP

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom.
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
26/9/2024, 07.13 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan Kamis (26/9). Pelemahan IHSG tersebut dipengaruhi oleh ekspektasi pemulihan ekonomi Cina.

Phintraco Sekuritas menyatakan pelemahan IHSG terjadi ketika nilai tukar rupiah menguat ke bawah 15.100 per Dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (25/9) sore. Penguatan nilai tukar rupiah dipicu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps), dan keputusan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pekan lalu.

Sementara dari sentimen eksternal, pergerakan IHSG dipengaruhi ekspektasi pemulihan ekonomi Cina sehingga memicu adanya peningkatan ketertarikan pasar terhadap pasar modal Negeri Tirai Bambu tersebut. Ekspektasi Itu meningkat bersamaan dengan rencana stimulus moneter oleh bank sentral Cina.

"Ekonom menilai ekonomi Cina juga memerlukan stimulus lain disamping stimulus fiskal itu. Hal ini diyakini mendorong pemerintah Cina untuk menyalurkan stimulus lanjutan pasca pemangkasan suku bunga acuan tersebut," tulis riset Phintraco Sekuritas, Kamis (26/9).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).

Sementara itu, Pilarmas Sekuritas mengatakan pelaku pasar dan investor sedang memperhatikan sejumlah sentimen. Salah satunya Gubernur Bank Sentral Cina, Pan Gonghseng, yang menepati janjinya untuk memberikan stimulus lebih besar kepada pasar dengan menurunkan suku bunga 30 bps.

Pemangkasan sebanyak 30 bps ini merupakan yang terbesar yang pernah ada. Ini sebagai bagian dari proses untuk memulihkan kepercayaan pelaku pasar dan investor di seluruh dunia.

Hal ini menjadi perhatian penuh bagi Bank Sentral Cina maupun pemerintah negara tersebut untuk mencegah spiral deflasi yang membuat perekonomian Cina semakin jauh dari harapan.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.670–7.830 ," tulis Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Kamis (26/9).

Pilarmas sekuritas menyebut ada beberapa saham yang bisa diperhatikan yakni PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).




Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail